Jumat, 05 Juni 2009

STUDI FAKTOR VENTILASI, KEPADATAN PENGHUNI DAN PENCEMARAN UDARA DI DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR, KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2006


Abstrak
Herniwati
STUDI FAKTOR VENTILASI, KEPADATAN PENGHUNI DAN PENCEMARAN UDARA DI DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR, KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006
XV + 57 halaman: gambar, tabel, lampiran

Lingkungan perumahan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan. Kondisi rumah yang memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan penularan penyakit. Ventilasi yang tidak baik dapat menyebabkan udara tidak nyaman dan kotor. Lubang asap dapur yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat mengganggu pernafasan. Rumah yang padat penghuni dapat memudahkan penularan penyakit. Hal tersebut di atas dapat menimbulkan dan menularkan penyakit ISPA pada balita. Kondisi balita yang masih rentan terhadap penularan penyakit dapat mempercepat penyebaran penyakit ISPA. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara ventilasi, kepadatan penghuni dan pencemaran udara di dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Mersi
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang ada di Kelurahan Mersi. Pengambilan sampel dengan random sampling sebanyak 55 balita. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dan Phi Person dengan analisis data menggunakan SPSS.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara ventilasi dengan ISPA pada balita di Kelurahan Mersi dan hubungan tersebut termasuk dalam kategori hubungan agak rendah. Tidak ada hubungan antara kepadatan penghuni dengan ISPA pada balita di Kelurahan Mersi. Tidak ada hubungan antara pencemaran udara di dalam rumah dengan ISPA pada balita di Kelurahan Mersi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari faktor ventilasi, pencemaran udara di dalam rumah dan kepadatan penghuni, hanya faktor ventilasi yang terdapat hubungan dengan ISPA pada balita dan termasuk dalam kategori hubungan agak rendah. Kepada peneliti lain diharapkan melakukan terhadap aspek yang lain yang berhubungan dengan penyakit ISPA pada balita.

Daftar bacaan :16 (1985-2005)
Kata kunci      : ISPA balita, rumah
Klasifikasi      :-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar