Minggu, 07 Juni 2009

PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KEAWETAN DAGING IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI DESA KARANGMANGU KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2008

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2008

Abstrak
Annisa Rahmiati Khasanah
PENGARUH PEMBERIAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KEAWETAN DAGING IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI DESA KARANGMANGU KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2008
+ 53 halaman: gambar, tabel, lampiran

Ikan merupakan jenis bahan makanan yang mudah rusak sehingga membutuhkan pengamanan yang tepat. Pengamanan bahan makanan yang diakukan oleh orang banyak adalah dibuat menjadi ikan asin, bahkan ada yang menambahkan formalin. Formalin berbahaya bagi kesehatan maka pada penelitian ini dicari alternatif lain yaitu dengan menggunakan bawang putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bawang putih dapat digunakan untuk mengawetkan daging ikan cakalang dengan melihat jumlah angka kumannya.
Penelitian ini termasuk penelitian true experimen dengan design post test only group. Data yang dikumpulkan adalah suhu, kelembaban, dan ciri-ciri fisik yang terlihat pada daging ikan cakalang selama proses pengawetan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan jumlah angka kuman pada daging ikan cakalang tersebut. Analisis data yang digunakan adalah analisa statistik dengan anova one way pada tingkat koreksi 10% (a=0,1) dengan menggunakan software SPSS 10,0.
Setelah dilakukan analisis data didapatkan bahwa pada alfa 0,1 terdapat pengaruh pemberian bawang putih terhadap lama waktu ketahanan daging ikan cakalang dengan konsentrasi 2 gr/100 gr dan 3 gr/100 gr. Dalam waktu simpan selama 2 x 24 jam secara organoleptik terdapat perbedaan ciri fisik yang terlihat antara daging ikan cakalang yang tidak menggunakan bawang putih dan yang menggunakan bawang putih.
Meskipun pada penelitian ini terdapat pengaruh pada konsentrasi 2 gr/100 gr dan konsentrasi 3 gr/100 gr, tetapi rata-rata angka kuman pada tiap-tiap konsentrasi masih melebihi ambang batas jumlah angka kuman yaitu 107. Jadi belum ditemukan konsentrasi yang paling baik digunakan untuk pengawetan daging ikan cakalang. Peneliti yang lain dapat melakukan penelitian dengan menggunakan waktu simpan yang lebih pendek dan dapat juga dengan menggunakan jenis rempah-rempah yang lain.

Daftar bacaan : 18 (1985-2007)
Kata kunci      : Bawang putih dan Ikan Cakalang
Klasifikasi      :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar