Jumat, 05 Juni 2009

STUDI TENTANG JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA MAKANAN JAJANAN NON KEMASAN DI SD NEGERI 1 PAGEDONGAN BANJARNEGARA TAHUN 2006

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2006

Abstrak
Sovi Indrawati
STUDI TENTANG JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA MAKANAN JAJANAN NON KEMASAN DI SD NEGERI 1 PAGEDONGAN BANJARNEGARA TAHUN 2006
XVII + 38 tabel, gambar, lampiran

Makanan jajanan adalah makanan yang sangat digemari anak – anak karena harga yang murah, siap makan, dan mudah diperoleh. Salah satu tempat penjualan makanan jajanan adalah sekolah. Masih banyak penjual makanan jajanan yang belum mengetahui cara penyajian dengan baik. Makanan jajanan yang dijual dalam keadaan terbuka, dapat menjadi media tumbuh dan tempat berkembang biak mikroorganisme karena terkontaminasi bakteri coliform. Tujuan penelitian ini untuk menghitung jumlah bakteri coliform pada makanan jajanan non kemasan, untuk mengetahu keadaan hygiene sanitasi makanan mengetahui ada tidaknya anak sekolah yang mengalami keracunan atau menderita penyakit, mengetahui kebersihan secara fisik makanan yang di jual di SD Negeri 1 Pagedongan Banjarnegara.
Metode penelitian yang digunakann deskriptif. Subyek penelitian adalah makanan jajanan non kemasan (tempe goreng, umbi goreng, pisang goreng, getuk, bakso goreng dan cilok). Analisis data adalah membandingakan antara hasil penelitian dengan Surat Keputusan Dirjen POM No : 03726/B/SK/VII/1989.
Hasil pemeriksaan terhadap 6 sampel makanan jajanan non kemasan yaitu cilok 5,8 X 104, getuk 5,1 X 103, umbi goreng 5,5 X 102, tempe goreng 6,5 X 102, pisang goreng 5,0 X 10 dan bakso goreng 6,5 X 102. Keenam sampel positif mengandung bakteri coliform di bawah standar. Hal ini disebabkan karena personal hygiene, peralatan , air bersih, cara penyajian dan tempat penjualan kategori baik, yaitu untuk Dirin 81,82%, Sriati 81,82%, Mardio 78,79%, Misin 87,88% , Zainal Abidhin 78,79%. Berdasarkan hasil penelitian pada 6 sampel makanan jajanan non kemasan masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dirjen POM No : 03726/B/SK/ VII/1989 yaitu dengan batasan maksimum untuk ALT 106 koloni per 1 gram sampel. Tidak ada anak sekolah yang mengalami kesakitan atau keracunan karena meng-konsumsi makanan jajanan non kemasan. Kondisi fisik makanan jajanan non kemasan dalam keadaan bersih, dengan hasil untuk cilok 76,92%, getuk 84,61%, umbi goreng 84,61%, tempe goreng 76,92%, pisang goreng 84,61%, bakso goreng 76,92%.

Daftar bacaan : 15 ( 1985 – 2004 )
Kata kunci      : Makanan Jajanan Non Kemasan, Coliform
Klasifikasi      : -
Full text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar