Jumat, 05 Juni 2009

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAPUR TERHADAP DAYA AWET ASINAN BUAH SALAK PADA PENGAWETAN SISTEM BASAH TAHUN 2006

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya tulis Ilmiah, Juli 2006

Abstrak
Puspitaning Sari
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAPUR TERHADAP DAYA AWET ASINAN BUAH SALAK PADA PENGAWETAN SISTEM BASAH TAHUN 2006
xiiii + 45 : tabel + halaman + lampiran

Buah salak tergolong makanan yang mudah rusak (membusuk), sehingga mudah untuk berkembang biaknya bakteri pembusuk yang dapat menimbulkan penyakit, sehingga diperlukan penanganan untuk meningkatkan daya awetnya dan mencegah kerusakan oleh mikroorganisme. Pengawetan salak yaitu dengan dilakukannya sistem pengawetan basah dengan larutan garam dapur yang beriodium.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi garam dapur dalam proses pembuatan asinan terhadap daya awet buah salak.
Metode yang digunakan adalah pra eksperimen. Sampelnya adalah buah salak (tanpa biji) yang segar, sudah dicuci, direndam dalam larutan kapur sirih, perebusan buah salak, pembuatan kuah dengan garam dapur, pencampuran dengan kuah dan aduk rata, perendaman salak dan simpan dalam stoples 2.000 ml seberat 250 gr setiap liter larutan. Konsentrasi garam dapur yang diteliti adalah 0 gr/l, 15 gr/l, 25 gr/l, 35 gr/l, dan 45 gr/l.
Berdasarkan penelitian yaitu hasil uji statistik menggunakan anova pada taraf signifikansi 0,05, nilai signifikansi 0,000 < 0,05 bahwa ada pengaruh konsentrasi larutan garam dapur dalam proses pembuatan asinan terhadap daya awet buah salak pada pengawetan sistem basah dan dilanjutkan uji statistik LSD, bahwa antara kontrol dengan konsentrasi semua adalah signifikan 0,000 < 0.05.
Daya awet asinan buah salak adalah pada konsentrasi garam dapur dalam proses pembuatan asinan sebanyak 0 gr/l (kontrol) selama 0,5 hari; konsentrasi 15 gr/l selama 2,25 hari; konsentrasi 25 gr/l selama 4,5 hari; konsentrasi 35 gr/l selama 6 hari; konsentrasi 45 gr/l selama 8,5. Semakin besar konsentrasi garam dapur daya awet buah salak pada proses pembuatan asinan salak semakin lama. Saran penulis untuk mendapatkan keawetan buah salak selama 8,5 hari, maka konsentrasi garam dapur yang digunakan adalah 45 gr/l dengan berat buah salak 250 gram dalam setiap liter larutan. Kepada peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan jenis sampel, jumlah sampel, dan konsentrasi garam dapur yang digunakan agar lebih bervariasi.

Daftar Bacaan :  (1987-2000)
Kata kunci       :  daya awet, lamanya hari buah salak dapat bertahan (tidak membusuk)
Klasifikasi       :
Full text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar