Jumat, 05 Juni 2009

PENGARUH BERBAGAI DOSIS TAWAS TERHADAP KANDUNGAN ZAT ORGANIK PADA AIR LIMBAH PABRIK TAHU MILIK BAPAK MUARTO DI DESA KETENGER KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2006


Abstrak
Indra Pradita
PENGARUH BERBAGAI DOSIS TAWAS TERHADAP KANDUNGAN ZAT ORGANIK PADA AIR LIMBAH PABRIK TAHU MILIK BAPAK MUARTO DI DESA KETENGER KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006
XIII + 46 halaman : Tabel, Lampiran.

Air limbah pabrik tahu mengandung bahan organik yang tinggi dan pH asam. Hal ini dapat menyebabkan terjadi pencemaran apabila dibuang begitu saja ke lingkungan atau badan air tanpa diolah terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis tawas terhadap kandungan zat organik pada air limbah pabrik tahu milik Bapak Muarto di Desa Ketenger Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas.
Metode yang digunakan adalah pra eksperiment dengan design the statistic group comparation, dengan menggunakan variasi dosis tawas 25 gr/lt, 30 gr/lt, 35 gr/lt, 40 gr/lt, 45 gr/lt. Perolehan data dilakukan langsung dilapangan maupun di laboratorium.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan zat organik dalam air limbah pabrik tahu sebelum di beri dosis tawas adalah 6673,17 mg/lt, setelah diberi dosis 25 gr/lt, 30 gr/lt, 35 gr/lt, 40 gr/lt dan 45 gr/lt adalah 5281,33 mg/lt;4461,60 mg/lt;5375,47 mg/lt;4495,33 mg/lt;4515,77 mg/lt dan 343,10 mg/lt sebagai KmnO4. Sedang prosentase penurunannya yaitu 20,85%;33,14%;19,45%;32,63%,32,32%;48,55%.
Berdasarkan hasil analisis statisti dengan uji Anova dan LSD pada level signifikan 0,32 diperoleh F hitung 3,273 sehingga F hitung lebih besar dari F tabel. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dosis tawas berpengaruh terhadap kandungan zat organik pada air limbah tahu. Kandungan zat organik sebelum perlakuan 6673,17 mg/lt. Dosis yang efektif dalam menurunkan kandungan zat organik adalah 45 gr/lt dengan penurunan sebesar 343,10 mg/lt, tetapi penurunan tersebut belum memenuhi baku mutu yaitu sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air dengan standar maksimum 2000 mg/lt.
Saran yang dapat diberikan adalah perlu dilakukan pengolahan air limbah tahu sebelum dibuang kebadan air, kepada peneliti lain perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis tawas yang lebih besar agar diperoleh penurunan kandungan zat organik yang memenuhi baku mutu.

Daftar bacaan : 10 (1987-2004)
Kata kunci      : Air Limbah, Dosis Tawas, Zat Organik
Klasifikasi      :
Full text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar