Jumat, 05 Juni 2009

STUDI KOMPARASI ANTARA SANITASI RUMAH PENDERITA DENGAN BUKAN PENDERITA ISPA PADA BALITA DI DESA KEBUMEN KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2006


Abstrak
Rusti Setiyowati
STUDI KOMPARASI ANTARA SANITASI RUMAH PENDERITA DENGAN BUKAN PENDERITA ISPA PADA BALITA DI DESA KEBUMEN KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2006
xxi + 69 halaman: gambar, tabel, grafik, diagram, lampiran

Faktor lingkungan adalah faktor yang paling besar hubungannya dengan penularan penyakit, terutama penyakit menular. Lingkungan yang paling dekat dengan manusia adalah perumahan. Rumah yang tidak sehat akan mendukung perkembangan bibit penyakit yang membahayakan manusia. Salah satunya adalah penularan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita, yang merupakan penyakit yang paling tinggi di Puskesmas Baturaden I. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara sanitasi rumah penderita dan bukan penderita ISPA pada balita di Desa Kebumen Kecamatan Baturaden, khususnya ditinjau dari aspek pencahayaan, ventilasi, jenis lantai, suhu dan kelembaban.
Metode penelitian ini adalah bersifat observasional dengan analisis inferensial. Cara pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan Case Control, dengan rincian 30 sebagai kelompok kasus dan 30 sebagai kelompok kontrol.
Hasil penelitian yang telah diperoleh menunjukkan bahwa rumah yang memenuhi syarat pada kelompok kasus adalah 33,3 %, sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 66,7 %, dengan rincian: pencahayaan pada kelompok kasus 26,7 % dan pada kelompok kontrol 60,0 %, ventilasi pada kelompok kasus 63,3 % dan 83,3 % pada kelompok kontrol, jenis lantai kelompok kasus 70,0% dan kelompok kontrol 96,7 %, suhu kelompok kasus dan kelompok kontrol 96,7 %, kelembaban kelompok kasus 6,7 % dan kelompok kontrol23,2 %. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik didapatkan nilai Asymp. Sig. Sebesar 0,024 atau kurang dari 0,05, sehingga Ho ditolak.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan frekuensi antara penderita dengan bukan penderita ISPA pada balita di Desa Kebumen Kecamatan Baturaden. Masyarakat hendaknya lebih memperhatikan aspek sanitasi rumah, yaitu dengan membuka jendela setiap hari agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.

Daftar bacaan : 20 (1978 – 2005)
Kata kunci      : Sanitasi rumah – ISPA
Klasifikasi      : –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar