Selasa, 09 Juni 2009

STUDI KORELASI SANITASI JAMBAN DENGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR NEMATHODA USUS DI DESA KUWARISAN KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2008

Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2008


Abstrak
Sujarwo
STUDI KINERJA INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERSAMA INDUSTRI TEKSTIL CV. EZRITEX DAN PT. BINTANG TRI PUTRATEX DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008
xiv + 63 halaman : Gambar, Tabel, Lampiran

CV. Ezritex dan PT. Bintang Tri Putratex merupakan dua dari 17 perusahaan yang diduga ikut andil dalam pencemaran air Sungai Banger. Industri tersebut berpotensi untuk mencemari lingkungan dengan debit air limbah 475 M3/hari. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang ada. Dengan mengetahui kinerja dari Instalasi Pengolahan Air Limbah maka dapat diketahui apakah IPAL yang ada berfungsi dengan baik dan kualitas dari air limbah yang dibuang ke badan air memenuhi syarat atau tidak berdasarkan Perda Jateng No. 10 tahun 2004.
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian diskriptif. Pengumpulan data diperoleh di lapangan dan laboratorium dengan cara observasi, wawancara, pengukuran dan pemeriksaan yang kemudian dianalisis.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa kualitas fisik air limbah industri tekstil CV. Ezritex dan PT. Bintang Tri Putratex (suhu, warna, bau dan kekeruhan) sudah memenuhi syarat, sedangkan kualitas kimia untuk nilai BOD5 adalah 78,8 mg/lt dan TSS adalah 136 mg/lt, tetapi kualitas tersebut bila dibandingkan dengan Peraturan Daerah Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Limbah, air limbah IPAL Bersama tidak memenuhi syarat karena standar untuk parameter BOD5 60 mg/lt dan parameter TSS 50 mg/lt. Kinerja IPAL Bersama industri tekstil CV. Ezritex dan PT. Bintang Tri Putratex berdasarkan hasil perhitungan peneliti tidak optimal karena IPAL hanya mampu menurunkan parameter BOD5 sebesr 19,18 %, dan parameter TSS sebesar 14,74 %.
Peneliti menyimpulkan bahwa kinerja IPAL tersebut masih belum optimal, dan menyarankan untuk mengoptimalkan kinerjanya dengan melakukan perbaikan pada unit-unit yang bermasalah, meliputi : Unit Screening dan Equalisasi, Unit Aerasi dan Unit Filtrasi.

Daftar bacaan  :14 (1977-2007)
Kata kunci       : IPAL
Klasifikasi        :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar