Senin, 11 November 2013

STUDI KORELASI ANTARA SUHU DAN KELEMBABAN RUMAH DENGAN KASUS ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN KOBER KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah,  Juni 2013

Abstrak
Aditya Mahardini
STUDI KORELASI ANTARA SUHU DAN KELEMBABAN RUMAH DENGAN KASUS ISPA PADA BALITA DI KELURAHAN KOBER KECAMATAN PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013
XIX+128 halaman: gambar, tabel, lampiran

Suhu ruangan yang rendah dan kelembaban ruangan yang tinggi akan menjadi media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri penyebab penyakit ISPA, pada kondisi demikian kuman kuman-kuman tersebut dapat hidup tahan lama. Data Puskesmas Purwokerto Barat berkaitan dengan jumlah penderita ISPA, diketahui bahwa Kelurahan Kober merupakan kelurahan dengan penderita ISPA tertinggi, yaitu tahun 2010  ( 211 orang ) , 2011  ( 156 orang ) , dan 2012  ( 161 orang ) .
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan suhu dan kelembaban rumah dengan kasus ISPA pada balita di Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah analisis inferensial  ( uji hipotesis)  dengan pendekatan Case Control. Populasi dalam penelitian ini yaitu populasi kasus dan populasi kontrol. Sampel penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sampel kasus sejumlah 15 orang, dan sampel kontrol sejumlah 15 orang. Variabel terikat adalah kejadian ISPA, sedangkan variabel bebasnya suhu dan kelembaban rumah. Analisis data menggunakan Uji Chi Square ( X  ) , Odds Ratio  ( OR ) , dan Koefisien Asosiasi  ( Phi ). Berdasarkan hasil penelitian, suhu rumah tidak memenuhi syarat kesehatan pada kelompok kasus sebanyak 3 rumah dan pada kelompok kontrol sebanyak 1 rumah. Kelembaban rumah tidak memenuhi syarat kesehatan pada kelompok kasus sebanyak 9 rumah, dan pada kelompok kontrol sebanyak 7 rumah. Uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara suhu  ( p = 0,598; OR = 3,500  ( 95% CI = 0,320-38,232 ) ; Phi = 0,196 ) , dan kelembaban  ( X : 0,134; p = 0,714; OR = 1,714  ( 95% CI = 0,403-7,292 ) ; Phi = 0,134 )  dengan kasus ISPA pada balita di Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas tahun 2013.
Simpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara suhu dan kelembaban dengan kasus ISPA pada balita di Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas tahun 2013. Saran kepada masyarakat menerapkan PHBS dan memperbaiki konstruksi rumah terutama kolom pondasi agar kelembaban memenuhi syarat kesehatan.

Daftar bacaan : 18,  ( 1885-2012 )
Kata kunci      : suhu, kelembaban, ISPA
Klasifikasi       : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar