Selasa, 12 November 2013

KEPADATAN NYAMUK Anopheles Spp DI TUJUH DESA ENDEMIS MALARIA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013
 
Abstrak 
Sugi Ekowati (sugi.ekawati@yahoo.com)
DESKRIPSI KEPADATAN NYAMUK Anopheles Spp DI TUJUH DESA ENDEMIS MALARIA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
XVI+62 halaman: gambar, tabel, lampiran 

Desa Ketanda, Selanegara, Bogangin, Banjarpanepen Watuagung, Karangsalam dan Karanggintung merupakan deretan Desa yang saling berbatasan satu sama lain, sehingga ke tujuh desa tersebut merupakan satu kawasan epidemiologi. Sederet desa tersebut masuk dalam kategori endemis malaria.

Tujuan penelitian untuk mengetahui kepadatan nyamuk Anopheles Spp yang ada di tujuh desa tersebut.Metode Penelitian ini menguraikan hasil survey yang menggambarkan kepadatan nyamuk Anopheles Spp yang terdapat di Desa Karangsalam, Karanggintung, Banjarpanepen, Bogangin, Selanegara, Ketanda dan Watuagung dengan menggunakan perhitungan MBR (Man Bitting Rate).
Hasil  penelitian penangkapan nyamuk jumlah nyamuk tertangkap paling banyak di Desa Watuagung dengan jumlah nyamuk 12 dengan MBR 0,1667, di bawahnya Desa Bogangin jumlah nyamuk 5 dan MBR 0,0694, Desa Karanggintung jumlah nyamuk 4 dan MBR 0,0417, Desa Ketanda jumlah nyamuk 2 dan MBR 0,0278 sedangkan Desa Karangsalam, Selanegara dan Banjarpanepen hasilnya 0.Dari hasil yang didapat diperoleh Kesimpulan bahwa desa yang memiliki kepadatan nyamuk Anopheles Spp tertinggi adalah Desa Watuagung dengan jumlah lahan pertanian sebanyak 96%. Perlu digugah kesadaran masyarakat agar peduli terhadap lingkungannya sehingga tidak ada lagi lingkungan sekitar rumah yang digunakan sebagai tempat perindukan nyamuk Anopheles Spp.

Daftar bacaan    : 13(1994 - 2010)
Kata kunci         : Nyamuk Anopheles Spp
Klasifikasi         : 
Fulltext

Tidak ada komentar:

Posting Komentar