Rabu, 03 Februari 2016

STUDI SPESIES TIKUS SEBAGAI RESERVOAR PENYAKIT LEPTOSPIROSIS DI RT.01 RW.02 DAN RT.02 RW.02 KELURAHAN GAYAMSARI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Depkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto 
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan 
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2009  

Abstrak
Tasmiyati
STUDI SPESIES TIKUS SEBAGAI RESERVOAR PENYAKIT LEPTOSPIROSIS DI RT.01 RW.02 DAN RT.02 RW.02 KELURAHAN GAYAMSARI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2009 
XVII + 79 = tabel, gambar, lampiran 

Penyakit leptospirosis merupakan zoonosis yang salah satunya ditularkan melalui urin tikus yang positif terdapat bakteri Leptospira.  Penyakit ini banyak terjadi di daerah yang rawan banjir seperti Kota Semarang. Kelurahan Gayamsari adalah salah satu daerah di Kota Semarang dengan kejadian leptospirosis yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gayamsari dengan tujuan untuk mengetahui jumlah tikus hasil tangkapan dan trap success, spesies tikus, perbandingan tikus jantan dan betina, jumlah tikus positif bakteri Leptospira, dan  spesiesnya, serta jenis kelamin tikus hasil tangkapan yang positif bakteri Leptospira. 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan setting lapangan. Penelitian ini dilakukan selama tiga hari. Penangkapan tikus dengan menggunakan life trap yang dipasang pada rumah yang terletak di dua RT yaitu RT.01 RW.02 dan RT.02 RW.02. Setiap rumah dipasang dua perangkap yaitu di dalam dan di luar rumah. Jumlah rumah yang dijadikan subyek penelitian adalah 80 rumah, sehingga terdapat 160 perangkap yang dipasang perhari. 
Hasil penelitian menunjukkan trap success tergolong tinggi yaitu 14,79%. Prevalensi bakteri Leptospira pada tikus menunjukkan 25,35%. Spesies yang ditemukan di daerah tersebut adalah Ratus-ratus diardi (60,56%), Ratus norvegicus (30,99%), Ratus exculans (4,23%), dan Mus musculus (2,81%), serta Bandicota indica (1,41%). Sedangkan untuk tikus yang positif bakteri Leptospira adalah Ratus-ratus diardi (83,33%)dan Ratus norvegicus.(16,67%). Perbandingan jantan dan betina tikus hasil tangkapan menunjukkan 1:1,09. Sedangkan perbandingan tikus jantan dan betina positif bakteri Leptospira adalah 1:2,6. 
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah trap success di Kelurahan Gayamsari tergolong tinggi, spesies tikus dominan yang ditemukan dan dominan terhadap prevalensi bakteri Leptospira adalah Ratus-ratus diardi. Tikus betina lebih dominan baik keberadaannya di dalam lingkungan maupun prevalensi-nya terhadap bakteri Leptospira. Dari hasil tersebut maka diharapkan Dinas Kesehatan setempat dan pihak Kelurahan bersama dengan masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga sanitasi lingkungan mereka.  

Daftar Bacaan  : 22 (1984-2008) 
Kata Kunci       : Tikus, Leptospirosis 
Klasifikasi        : -
Full Text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar