Selasa, 25 September 2018

STUDI KUALITAS FISIK SUMUR GALI DI DESA SELABAYA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2018

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018

Abstrak
Lulu Ma’sumah (lulumasumah131@gmail.com)
STUDI KUALITAS FISIK SUMUR GALI DI DESA SELABAYA KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2018
XVI + 60 halaman : gambar, tabel, lampiran

Data kejadian kasus diare dari Puskemas Kalimanah khusus wilayah Selabaya tahun 2017 menunjukkan jumlah kejadian kasus mencapai 8 kasus penyakit diare, sedangkan data dari Poliklinik Kesehatan Desa Selabaya pada tahun 2016 – 2017 menunjukkan jumlah kejadian kasus diare mencapai 35 kasus penyakit diare. Berdasarkan pemeriksaan bakteriologis pada berbagai macam sumber air di Desa Selabaya yang dilakukan di UPTD Laboratorium Kesehatan Kabupaten Purbalingga didapatkan hasil sebagai berikut; dari 10 sampel yang diambil 8 sampel yang menggunakan sumur gali sebagai sumber airnya mendapatkan hasil kelas kualitas air dari cukup baik sampai sangat amat jelek (B - E), dengan hasil pemeriksaan bakteriologis yang berkisar antara 93 - >2400 MPN/100 ml. Sarana fisik sumur gali yang tidak memenuhi syarat di Desa Selabaya mempunyai kemungkinan menjadi salah satu penyebab penyebaran penyakit diare. Tujuan dari penelitian: untuk mengetahui jumlah sumur gali secara keseluruhan, jumlah sumur gali yang memenuhi syarat kesehatan dan jumlah sumur gali yang tidak memenuhi syarat kesehatan di Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga.
Jenis penelitian: deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Data diolah secara deskriptif dilakukan dengan analisis tabel dan persentase untuk menggambarkan kondisi kualitas fisik pada sumur gali di Desa Selabaya.
Hasil penelitian: menunjukkan bahwa dari 60 sumur gali di Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga yang menjadi objek penelitian, sebanyak 54 sumur (90%) memenuhi syarat dan sebanyak 6 sumur (10%) tidak memenuhi syarat, sedangkan untuk hasil pemeriksaan check list sumur gali secara keseluruhan yang paling tinggi memenuhi syarat, yaitu bibir sumur kedap air setinggi 0,5 – 0,7 m dari permukaan tanah sebanyak 57 sumur (95%) dan terdapat saluran air bekas yang kedap air sebanyak 57 sumur (95%), sedangkan yang paling tidak memenuhi syarat, yaitu tidak memiliki sumur resapan, dan yang memiliki sumur resapan hanya sebanyak 6 sumur (10%).
Kesimpulan: bahwa hampir seluruh sumur gali sudah memenuhi syarat kualitas fisik, sehingga potensi penularan penyakit yang melalui perantara air menjadi rendah. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada yaitu dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya sanitasi sumur gali yang memenuhi syarat kesehatan. Disarankan masyarakat yang mempunyai sarana fisik sumur gali yang belum memenuhi syarat hendaknya memperbaiki sarana fisik sumur gali dengan bimbingan tenaga sanitarian puskesmas agar sumur gali menjadi memenuhi syarat.

Daftar Bacaan     : 21 (1984 – 2017)
Kata Kunci          : sumur gali, kualitas fisik
Klasifikasi           :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar