Kamis, 27 September 2018

DESKRIPSI HASIL INSPEKSI JAMBAN KELUARGA PENDERITA DIARE DI DESA LIMPAKUWUS SUMBANG KEBUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018

Abstrak
Sri Rejeki (rejekis061@gmail.com)
DESKRIPSI HASIL INSPEKSI JAMBAN KELUARGA PENDERITA DIARE DI DESA LIMPAKUWUS SUMBANG KEBUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018
xvi+75 halaman: gambar, tabel, lampiran

Penyediaan sarana pembuangan tinja atau jamban adalah bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting perannya, khususnya dalam usaha pencegahan penyakit saluran pencernaan. Diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dengan faktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja. Tujuan penelitian: untuk mengetahui sanitasi sarana pembuangan tinja penderita diare di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas Tahun 2018.
Jenis penelitian: deskriptif untuk mengetahui gambaran kondisi sarana pembuangan tinja pada penderita diare. Cara pengumpulan data dengan wawancara dan observasi menggunakan alat pengumpul data berupa cheklist, kuesioner dan dokumen. Analisis data secara deskriptif yaitu membandingkan antara data yang ada pada tabel distribusi frekuensi dengan ketentuan yang tertera dalam persyaratan sarana pembuangan tinja.
Hasil penelitian: dapat disimpulkan bahwa jenis sarana pembuangan tinja yang digunakan oleh penderita diare adalah septik tank leher angsa 66,66%, bukan septik tank leher angsa 16,66%, bukan septik tank bukan leher angsa 16,66%, sementara tidak ditemukan jenis septik tank bukan leher angsa. Sedangkan pemenuhan persyaratan sarana pembuangan tinja penderita diare, tidak mencemari permukaan tanah 100%, tidak mencemari air tanah 100%, tidak mencemari air permukaan 66,66% sedangkan yang mencemari air permukaan 33,33%, tidak mudah terjangkau oleh lalat atau bebas vektor 38,88% sedangkan yang mudah terjangkau vektor 61,11%, tidak ada kontak dengan tinja segar 100%, estetis 55,55% sedangkan yang tidak estetis 44,44%, sederhana dalam penggunaan dan pemeliharaan 72,22% sedangkan yang sulit dalam penggunaan dan pemeliharaan 27,77%.
Melihat hasil penelitian tersebut penulis menyarankan perlu adanya upaya perbaikan terhadap sarana pembuangan tinja serta menyediakan bangunan penampung tinja atau septik tank untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Daftar bacaan : 21 (1986-2018)
Kata kunci      : Sarana Pembuangan Tinja, Penderita Diare
Klasifikasi      : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar