Selasa, 10 November 2015

PENGARUH PEMAKAIAN PERASAN DAUN SELASIH (Ocimum bacillicum) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP JUMLAH HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti TAHUN 2015



Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah,  Juli 2015


Abstrak
Suris Trijayanti (suris_t@yahoo.co.id)
PENGARUH PEMAKAIAN PERASAN DAUN SELASIH (Ocimum bacillicum) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP JUMLAH HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti TAHUN 2015
xv + 57 : gambar, tabel, lampiran

Penyakit-penyakit yang ditularkan melalui vektor nyamuk di Indonesia merupakan penyakit endemis pada daerah tertentu, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan dari orang sakit ke orang sehat melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.Kasus DBD di Kabupaten Banyumas pada tahun 2012 tercatat jumlah kasus: 199 kasus dengan kematian : 4 orang. Tahun 2013 jumlah kasus : 539 kasus dengan jumlah kematian : 4 orang. Salah satu upaya untuk mencegah gigitan nyamuk yang aman bagi manusia dan lingkungan dengan menggunakan insektisida berasal dari tumbuhan. Jenis tanaman yang dapat digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk adalah tanaman selasih, karena kandungan bahan kimia berupa linalool mampu mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-otot yang tegang pada tubuh nyamuk, dan kandungan geraniol mempunyai sifat volatil (menguap) pada daun selasih yang berbau menyengat menyebabkan nyamuk enggan mendekat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pemakaian perasan daun selasih sebagai repellent terhadap jumlah hinggap nyamuk Aedes aegypti pada konsentrasi 15%, 20%, dan 25% perasan daun selasih selama 1 jam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment, dengan perlakuan menggunakan perasan daun selasih (Ocimum bacillicum) pada konsentrasi 15%, 20%, dan 25%, masing-masing menggunakan 20 ekor nyamuk yang dikontakan selama 1 jam dan dicatat selama 10 menit sekali untuk mengetahui jumlah hinggap nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik oneway anova untuk mencari perbedaan dari tiga kelompok konsentrasi perasan daun selasih yang digunakan dalam penelitian. 
Hasil penelitian perasan daun selasih (Ocimum bacillicum) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada berbagai konsentrasi yang digunakan dengan nilai signifikan 0,001 (p<0 ada="" berarti="" daun="" i="" pemakaian="" pengaruh="" perasan="" selasih="" style="mso-bidi-font-style: normal;" yang="">Ocimum basillicum) sebagai repellent terhadap jumlah hinggap nyamuk Aedes aegypti. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah perasan daun selasih (Ocimum bacillicum) dapat digunakan sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Disarankan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan konsentrasi perasan daun selasih (Ocimum bacillicum) yang lebih besar, dengan konsentrasi & gt ;25% untuk mengetahui keefektifan dari perasan daun selasih (Ocimum bacillicum) sebagai zat penolak nyamuk.

Daftar bacaan
:
15 (1995-2014)
Kata Kunci
:
Repellent, Aedes aegypti, dan Ocimum bacillicum
Klasifikasi
:
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar