Selasa, 10 November 2015

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA (+) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang  
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan 
Karya Tulis Ilmiah, 7 Juli 2015



Abstrak
Tri Wahyuni (tri_wahyuni58@yahoo.com)
HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU BTA (+) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 
xvi +80 halaman : gambar, tabel, lampiran 

Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian Tb Paru BTA positif adalah lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Puskesmas II Kembaran merupakan puskesmas yang paling tinggi Tb Paru BTA (+) yaitu sebesar 69 orang (2013). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dan besarnya nilai resiko antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian Tb Paru BTA (+) di wilayah kerja Puskesmas II Kembaran tahun 2015.  Metode Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan metode case control. Sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 kasus dan 30 kontrol. Variabel yang diteliti meliputi luas jendela ruang keluarga, luas jendela kamar, luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar, kepadatan penghuni, jenis lantai dan jenis dinding. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Seluruh perhitungan menggunakan program computer dan dianalisis dengan uji statistik Chi Square dan OR dengan CI 95%dan α: 0,05.  Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Luas jendela ruang keluarga (p=0,229;OR=1,974), luas jendela kamar (p=0,531;OR=1,818), luas ventilasi ruang keluarga (p=0,026; OR= 0,229), luas ventilasi kamar (p=1,000;OR= 0,643), kepadatan penghuni (p=0,004;OR=7,875), jenis lantai (p=0,026;OR=10,545),dan jenis dinding (p=0,004;OR= 7,875)   Kesimpulan dari peneliti ini adalah ada hubungan antara luas ventilasi ruang keluarga, kepadatan penghuni, jenis lantai, jenis dinding dengan kejadian Tb Paru BTA Positif dan tidak ada hubungan antara luas jendela ruang keluarga, luas jendela kamar, luas ventilasi kamar dengan kejadian Tb paru BTA positif. Disarankan untuk penderita Tb Paru BTA positif untuk menambah luas ventilasi minimal 10% dari luas lantai, kepadatan penghuni minimal 9 m / orang, memasang jenis lantai yang kedap air, dan mengganti jenis dinding dengan pasangan batu bata yang diplester. 

Daftar bacaan :  28 (1986- 2014)
Kata kunci      :  Lingkungan Fisik Rumah, Tb paru
Klasifikasi       : -  
Full Text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar