Senin, 09 November 2015

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II BATURRADEN TAHUN 2015

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan 
                                                                                                                   Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015

ABSTRAK
Redy Hanggara Adi Surya (rendyrehandis@ymail.com)
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II BATURRADEN TAHUN 2015 
xvii + 110 halaman: gambar, tabel, lampiran 
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Kejadian pneumonia pada tahun 2012 di Kabupaten Banyumas ditemukan sebanyak 816 kasus, kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2013 yang mencapai 862 kasus. Masalah penyakit pneumonia paling banyak terjadi pada balita. Lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan menjadi pemicu terjadinya penyakit pneumonia. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian pneumonia pada balita.
Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan case control. Jumlah responden sebanyak 60 responden, 30 responden sebagai kasus dan 30 responden sebagai kontrol. Variabel yang diteliti yaitu luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar, luas jendela ruang keluarga, luas jendela kamar, jenis dinding ruang keluarga, jenis dinding kamar, jenis lantai ruang keluarga, jenis lantai kamar, dan kepadatan penghuni. Analisis menggunakan SPSS versi 17 dengan uji chi square dan OR dengan CI 95 % dan α 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan lingkungan fisik rumah yang memiliki hubungan adalah luas ventilasi ruang keluarga dengan nilai p-value= 0,004; OR= 7,875, luas ventilasi kamar dengan nilai p-value= 0,026; OR= 10,545, luas jendela ruang keluarga dengan nilai p-value= 0,000; OR= 24,750. Luas jendela kamar, jenis dinding ruang keluarga, jenis dinding kamar, jenis lantai ruang keluarga, jenis lantai kamar, dan kepadatan penghuni merupakan lingkungan fisik rumah yang tidak memiliki hubungan yang signifikan tetapi berisiko.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa lingkungan fisik rumah dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit pneumonia. Faktor yang memiliki hubungan yang signifikan diantaranya luas ventilasi ruang keluarga, luas ventilasi kamar dan luas jendela ruang keluarga. 

Daftar  bacaan: 29 (1989-2014)
Kata kunci      : Lingkungan fisik rumah, pneumonia, balita
Klasifikasi      : - 
Full Text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar