Senin, 24 Maret 2014

HUBUNGAN JARAK PELAYANAN DENGAN SISA KHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI PDAM

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2010 

ABSTRAK 
Budi Kusuma Ningrum (galuhbanjar_bungas@yahoo.co.id)
HUBUNGAN JARAK PELAYANAN DENGAN SISA KHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI PDAM TIRTA GEMILANG DI WILAYAH PELAYANAN MERTOYUDAN SISTEM SIJAJURANG KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
 XIX + 62 Halaman: 5 Gambar, 3 Tabel, 15 Lampiran 

Air minum untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Magelang terutama di daerah Mertoyudan  berasal dari jaringan pipa distribusi PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang. Untuk menjaga kualitas air perpipaan, keberadaan sisa khlor sangat diperlukan dalam suatu sistem jaringan distribusi karena dapat mengurangi risiko tumbuhnya mikroba dan terjadinya kontaminasi. Dalam penelitian di PDAM Buntok, Kalimantan Tengah pengaruh jarak pengaliran air minum terhadap sisa khlor dan MPN Coliform sangat berpengaruh.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dosis awal khlorinasi, mengetahui kandungan sisa khlor pada masing-masing area pelayanan dan mengetahui hubungan jarak pelayanan dengan sisa khlor pada jaringan distribusi PDAM Tirta Gemilang Kabupaten Magelang di wilayah pelayanan Mertoyudan sistem Sijajurang
Metode penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian analitik. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data lapangan dan pengukuran yang kemudian dianalisis menggunakan uji statistik regresi linier, dengan N=30 dan α=5%.
Hasil penelitian menyebutkan kandungan sisa khlor rata-rata di area pelayanan dekat pada jaringan distribusi wilayah pelayanan Mertoyudan sistem Sijajurang sebesar 0,506 mg/l dengan jarak 3,5 km dari titik khlorinasi. Area pelayanan sedang 0,12 mg/l dengan jarak 7,6 km dari titik khlorinasi. Area pelayanan jauh 0,0 mg/l dengan jarak 11,12 km dari titik khlorinasi. Dari uji regresi didapat R=0,948 berarti hubungan kuat karena R>0,5. Koefisient konstanta jarak -0,068.
Kesimpulan ada hubungan kuat bersifat negatif antara jarak pelayanan dengan kadar sisa khlor. Artinya setiap penambahan jarak 1km mengurangi kadar sisa khlor sebanyak 0,068. Saran bagi pihak PDAM agar melakukan penambahan khlor pada jarak 7,6 km dari titik khlorinasi.

Daftar bacaan  : 19 (1984-2010)
Kata kunci       : Sisa khlor, jarak, PDAM
Klasifikasi       :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar