Senin, 07 Oktober 2019

TINJAUAN PENGOLAHAN LINEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG TAHUN 2019

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Tugas Akhir, 24 Mei 2019
Abstrak
Mega Luthfi Septiyarini (megaluthfis@gmail.com)
TINJAUAN PENGOLAHAN LINEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG TAHUN 2019
XVI + 74 halaman: gambar, tabel, lampiran

Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang merupakan rumah sakit Tipe C, dengan nilai (Bed Occupancy Ratio) 61,47%, jumlah tempat tidur 185. Lingkungan rumah sakit yang kurang baik merupakan sumber potensi terjadinya infeksi nosokomial, proses pengelolaan linen yang tidak terjaga keaseptisannya dapat menjadi potensi transmisi pertumbuhan mikroorganisme pathogen ke pasien, pengunjung maupun ke tenaga medis. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang Tinjauan Pengolahan Linen di Instalasi Laundry Rumah Sakit UmumDaerah Ajibarang.
Jenis Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara membandingkan hasil penelitian yang dilakukan dengan teori dan peraturan yang berlaku yaitu PERMENKES RI, Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi, pengukuranya menggunakan checklist, kuesioner dan pengukuran angka kuman. .
Hasil penelitian tingkat sanitasi total pengolahan linen di Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang termasuk dalam kategori memenuhi syarat dengan nilai (88.94%). Hasil pengukuran faktor lingkungan fisik (66.66%) dengan kategori memenuhi syarat. Hasil proses pengolahan linen (92%) dengan kategori memenuhi syarat. Hasil observasi APD (75%) dengan kategori tidak memenuhi syarat. Hasil observasi disinfeksi linen (100%) dengan kategori memenuhi syarat, dan hasil pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT) pada Linen Bersih jenis Sprei setelah keluar dari proses cuci di dapatkan linen infeksius (10 CFU/cm2) dan linen non infeksius (4 CFU/cm2) Memenuhi Syarat (100%).
Kesimpulan, Proses pengolahan linen di Rumah Sakit Umum Daerah Ajibarang masih ada yang belum memenuhi syarat yaitu pengangkutan linen kotor, penggunaan APD yang tidak lengkap, dan faktor lingkungan fisik seperti kelembapan. Peneliti menyarankan untuk memperbaiki troli linen kotor berpenutup yang rusak, meningkatan kesadaran petugas pengelola linen tentang pentingnya alat pelindung diri untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja serta memasang AC/Dehumidifier untuk mengurangi kelembapan ruangan.

Daftar bacaan :  17 (1998-2019)
Kata kunci      :  Pengolahan Linen, Pengelolaan Linen, Rumah Sakit
Klasifikasi      :  -
Fulltext

Tidak ada komentar:

Posting Komentar