Senin, 07 Oktober 2019

EKSPLORASI BIONOMIK NYAMUK Culex quinquefasciatus SEBAGAI VEKTOR FILARIASIS DI KELURAHAN KERTOHARJO KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2019

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Tugas Akhir, 28 Mei 2019
Abstrak
Aldy Bagusprastya (aldygossen@gmail.com)
EKSPLORASI BIONOMIK NYAMUK Culex quinquefasciatus SEBAGAI VEKTOR FILARIASIS DI KELURAHAN KERTOHARJO KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2019
XVI + 67 Halaman: gambar, tabel, lampiran

Penyakit Filariasis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Kota Pekalongan. Kelurahan Kertoharjo merupakan salah satu wilayah yang berstatus endemis dalam kurung waktu 3 tahun terakhir. Vektor utama Filariasis di Kota Pekalongan adalah spesies nyamuk Culex quinqefasciatus. Pengetahuan bionomik vektor diperlukan untuk penentuan rencana pencegahan vector. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bionomik nyamuk Culex quinqefasciatus sebagai vektor penyebab penyakit Filariasis di Kelurahan Kertoharjo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan pada Tahun 2019
Jenis penelitian deskriptif dengan cara survei tempat perindukan nyamuk (breeding pace), tempat istirahat nyamuk (resting place), perilaku menggigit nyamuk (feeding habit), Identifikasi nyamuk dewasa, pembedahan nyamuk dewasa, wawancara pencegahan nyamuk pada warga Kelurahan Kertoharjo dengan metode wawancara dan pengamatan didasari oleh data MBR dan MHD,geografi, demografi dan keadaan sosial ekonomi penduduk, sehingga di ketahui perilaku hidup nyamuk Culex quinquefasciatus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 218 nyamuk yang tertangkap merupakan jenis nyamuk Culex quinquefasciatus dan negatif cacing Filaria serta dengan perhtungan MHD kepadan nyamuk desa kelurahan kertoharjo termasuk kategori padat, penangkapan nyamuk mulai pukul 18.00-24.00 WIB dengan umpan orang didalam, umpan orang luar, dinding, halaman/ kandang di ketahui hasil tempat perindukan nyamuk (selokan 12%, Potongan bambu 40%, Genangan air 35%, dan bak mandi 25%), Tempat istirahat nyamuk (halaman 83%, pakaian menggantung 9%, Tirai 4%, dan dinding 4%), Perilaku mengigit nyamuk (UOD 49% dan UOL 51%) dengan suhu 26-270C dan kelembapan 75-76%. Kesimpulan bahwa spesies nyamuk penyebab Filariasis di Kelurahan Kertoharjo Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalngan Tahun 2019 adalah spesies nyamuk Culex quinquefasciatus dan kepadatan nyamuk dalam kategori padat. Warga Kelurahan Kertoharjo melakukan pencegahan dengan kategori baik. Bionomik nyamuk terdiri dari 3 variabel yaitu tempat istirahat nyamuk yang paling disukai adalah di halaman, Tempat perindukan nyamuk terbanyak yaitu pada selokan, dan perilaku menggigit nyamuk terbanyak pada luar rumah dengan suhu 26-270C dan kelembapan 75-76%. Saran yang peneliti rekomendasikan adalah agar masyarakat memahami tentang Bionomik nyamuk (tempat perindukan, tempat istirahat, dan perilaku mengigit nyamuk) guna melakukan pencegahan.

Daftar bacaan : 16 (1992-2018)
Kata Kunci     : Bionomik nyamuk, survei, identifikasi
Klasifikasi      : -
Fulltext

Tidak ada komentar:

Posting Komentar