Rabu, 02 Oktober 2019

STUDI KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR MINUM DAN SANITASI PADA DEPOT AIR MINUM (DAM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMANGKON KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2019

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Tugas Akhir, Mei 2019
Abstrak
Hafiz Fauzi (fizfauzi0@gmail.com)
STUDI KUALITAS MIKROBIOLOGIS AIR MINUM DAN SANITASI PADA DEPOT AIR MINUM (DAM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMANGKON KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2019
XV + 131 halaman: gambar, tabel, lampiran

Depot air minum adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen. Keberadaan bakteri Coliform dan E.coli pada air minum yang melebihi standar maksimum tidak memenuhi persyaratan kesehatan berdasarkan Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Sanitasi depot air minum dapat menjadi faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya jumlah bakteri Coliform dan E.coli. Depot air minum diharuskan memenuhi persyaratan sanitasi yang diatur dalam Permenkes No. 43 tahun 2014 tentang higiene sanitasi depot air minum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas mikrobiologis air minum dan kondisi sanitasi pada Depot Air Minum (DAM) di wilayah kerja Puskesmas Kemangkon Kabupaten Purbalingga tahun 2019.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu dimaksudkan untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap kondisi sanitasi yang ada pada 12 DAM dan memperoleh hasil pemeriksaan laboratorium parameter mikrobiologis pada 12 DAM yang diteliti di wilayah kerja Puskesmas Kemangkon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 DAM terdapat 5 (41,6%) DAM dengan sumber air baku berasal dari sumur bor, 2 (16,6%) DAM berasal dari sumur gali, 4 (33,3%) DAM berasal dari PDAM, dan 1 (8,3%) DAM berasal dari PAMSIMAS. Jenis pengolahan dikategorikan menjadi tiga yaitu 10 DAM menggunakan Ultraviolet, 1 DAM menggunakan kombinasi Ultraviolet dengan Ozon, dan 1 DAM menggunakan kombinasi Ultraviolet dengan Revers Osmosis. Hasil penilaian higiene sanitasi DAM didapat 9 (75%) DAM memenuhi syarat dan 3 (25%) DAM tidak memenuhi syarat sesuai Permenkes No. 43 tahun 2014 tentang higiene sanitasi depot air minum. Hasil pemeriksaan bakteri Coliform dan E.coli terdapat 9 (75%) DAM memenuhi syarat dan 3 (25%) DAM tidak memenuhi persyaratan Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Kesimpulan  dari 12 DAM yang diteliti 9 DAM (75%) tidak memenuhi syarat mikrobiologis dan 3 DAM (25%) memenuhi syarat mikrobiologis air minum, serta 9 DAM (75%) tidak memenuhi syarat sanitasi dan 3 DAM (25%) memenuhi syarat sanitasi depot air minum. Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya pengelola memperbaiki dan memelihara sanitasi depot air minum agar memenuhi syarat sanitasi dan mencegah terjadinya pencemaran terhadap air baku dan air minum hasil olahan.

Daftar bacaan :   16 (1983 – 2018)
Kata kunci      :   Air minum, Sanitasi, Kesehatan lingkungan
Klasifikasi      :
Fulltext

1 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^
    ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus