Senin, 16 Desember 2013

STUDI EFISIENSI WATERFALL AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA UNIT PENGOLAHAN AIR BERSIH DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2012

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto 
Program Studi D III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2012 


Abstrak
Gadang Aji Leksono (aji.leksono@ymail.com)
STUDI EFISIENSI WATERFALL AERATOR  DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) PADA UNIT PENGOLAHAN AIR BERSIH DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2012 
XIII + 85 halaman : gambar, tabel, lampiran 

Air merupakan suatu kebutuhan vital untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut. Penyakit perut merupakan penyakit yang paling banyak terjadi di indonesia. Proses pengolahan air dilakukan untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan, Salah satu cara perbaikan kualitas air yaitu aerasi. Aerasi adalah proses pengolahan air dengan cara mengontakkan dengan udara.
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui persentase kadar besi (Fe) ) pada Waterfall Aerator.
Jenis penelitian adalah observasional dengan analisis inferensial. Pengumpulan data dengan pemeriksaan kadar besi (Fe) di laboratorium dan data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Analisis data menggunakan uji statistik paired t-test yaitu membandingkan kadar besi (Fe) sebelum dan sesudah perlakuan dengan metode aerasi.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi fisik air tanah dalam memenuhi syarat yaitu tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. pH rata-rata air tanah dalam sebelum dan sesudah adalah 7, suhu awal rata-rata air tanah dalam 28,5C dan setelah aerasi 27,75o
C sedangkan rata-rata kadar besi (Fe) awal air tanah dalam adalah1,19 mg/ltr dan rata-rata sesudah perlakuan adalah 0,224 mg/ltr. Hasil paired t-test nilai signifikasi (2-tailed) 0,000 kurang dari (<) nilai α (0,05) diperoleh ada penurunan kadar besi (Fe) air tanah setelah menggunakan Waterfall Aerator dibanding sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih, pada air bersih sebaiknya kadar besi (Fe) maksimum yang diperbolehkan sebanyak 1,0 mg/ltr.
Peneliti menyimpulkan efisiensi Waterfall Aerator dalam menurunkan kadar besi (Fe) rata-rata 81,18% dan ada penurunan kadar besi (Fe) air tanah setelah menggunakan Waterfall Aerator dibanding sebelumnya. Saran peneliti sesuai hasil penelitian bagi Instalasi Pengolahan Lingkungan RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo pertahankan dan tingkatkan pemeliharaan pada bangunan Waterfall Aerator dan komponen pendukung pengolahan air lainnya agar kondisi tetap terawat. 

Daftar bacaan   :  24 (1984-2012)
Kata Kunci       :  Kadar besi (Fe), aerasi
Klasifikasi         :  -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar