Senin, 31 Oktober 2016

PENGARUH SALINITAS TERHADAP KEMAMPUAN HIDUP LARVA NYAMUK Anopheles sundaicus TAHUN 2016.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan 
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan 
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2016 

Abstrak 
Ravena Ferial Pradista 
PENGARUH SALINITAS TERHADAP KEMAMPUAN HIDUP LARVA NYAMUK Anopheles sundaicus TAHUN 2016. 
Xvi + 54 halaman, tabel, gambar, lampiran 

Nyamuk Anopheles merupakan vektor penyakit malaria di Indonesia yang salah satu spesiesnya adalah Anopheles sundaicus. Di Kabupaten Pangandaran jumlah penderita malaria terbilang cukup tinggi. Tingginya angka kasus malaria di Pangandaran pada beberapa tahun dahulu yaitu sekitar tahun 2000-an disebabkan karena faktor geografis. Nyamuk penyebab malaria berkembang di daerah pantai sampai dengan ketinggian maksimal 700 meter di atas permukaan laut. Faktor alam seperti muara sungai yang terbendung, tambak, dan kolam buatan yang sangat banyak membuat nyamuk ini gemar tumbuh dan menyebarkan penyakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kadar garam terhadap kemampuan hidup larva nyamuk Anopheles Sundaicus tahun 2016.  
Jenis penelitian ini adalah rancangan eksperimen kuasi/semu (quasi eksperimental design) yang dilaksanakan di Laboratorium Loka Litbang P2B2 Ciamis di Pangandaran. Penelitian dilakukan pada tanggal 12 April 2016 sampai dengan tanggal 19 April 2016  
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi 0‰ jumlah rata-rata larva yang hidup adalah 9.3 ekor larva, pada konsentrasi 3‰ adalah 10.3 ekor larva, pada konsentrasi 6‰ adalah 7.3 ekor larva, pada konsentrasi 9‰ adalah 8.6 ekor larva, pada konsentrasi 12‰ adalah 3 ekor larva, pada konsentrasi 15‰ adalah 5.6 ekor larva, pada konsentrasi 18‰ adalah 8.3 ekor larva, pada konsentrasi 21‰ adalah 3.3 ekor larva. Kadar garam yang paling optimal dalam penelitian ini adalah pada kadar garam 3‰, tidak ada perbedaan pada berbagai garam yang di ujikan terhadap kemampuan hidup larva nyamuk Anopheles sundaicus yang ditunjukan pada hasil uji Anova oleh nilai derajat kebebasan antar group sebesar 7, derajat kebebasan dalam group sebesar 16%, nilai F hitung sebesar 1.587. Probabilitas (p) .210 oleh karena nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan dalam berbagai kadar garam yang telah diujikan . Penulis menyarankan perlu dilakukan uji di lapangan supaya dalam penerapan lebih aplikatif karena lebih mendekati ke tempat perindukan larva nyamuk Anopheles sundaicus dan Untuk peneliti lain yang tertarik untuk mengambil topik yang sejenis dengan menggunakan kadar garam yang lebih tinggi 

Daftar bacaan : 10 ( 1983- 2015 ) 
Kata kunci      : Anopheles sundaicus , Salinitas 
Klasifikasi       : -
Full Text

Tidak ada komentar:

Posting Komentar