Senin, 05 Oktober 2020

Studi Kadar Merkuri (Hg) Pada Air Sungai Pancurendang Dan Pada Penampungan Limbah Pengolahan Emas Tradisional Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto 
Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Tugas Akhir, Mei 2020

ABSTRAK
Bagas Nur Fauzi(bagasnurfauzi98@gmail.com)
Studi Kadar Merkuri (Hg) Pada Air Sungai Pancurendang Dan Pada Penampungan Limbah Pengolahan Emas Tradisional Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas
XIV +54 halaman : tabel, gambar, lampiran

Salah satu penyebab pencemaran linkungan oleh Hg adalah pembuangan tailing pengolahan emas yang diolah secara amalgamasi, dimana Hg mengalami perlakuan tertentu berupa putaran, tumbukan, atau gesekan, sehingga sebagian Hg akan membentuk amalgam dengan logam-logam ( Au,Ag,Pt0) dan sebagaian hilang dalam proses. Mengetahui Kadar Merkuri (Hg) pada air sungai Pancurendang dan pada penampungan limbah pengolahan emas tradisional.
Jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif dengan pendekatan personal, Wawancara, dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner Pengambilan sampel pada air sungai Pancurendang Sepanjang Penambangan Emas. Analisis data membandingkan tabel hasil dengan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
Hasil penelitian pada masing–masing titik pengambilan sampel Hasil tersebut menunjukkan bahwa air permukaan di daerah penelitian belum tercemar merkuri karena nilainya dibawah baku mutu semua. Namun mengingat aktivitas penambangan yang cukup intensif jika tidak dikendalikan dan diantisipasi sejak awal maka kemungkinan terjadinya pencemaran merkuri terhadap air permukaan cukup terbuka.
. Hasil kuesioner wawancara pemakaian untuk 10 lubang penambang 14,4 Kg. Jumlah gelundung yang dimiliki 1O penambang adalah 56 buah. Pemakaian untuk setiap glundung yaitu 1Kg. Untuk jumlah pemakaian merkuri 1 buah gelundung adalah 50-150 gram. Rata-rata pemakaian merkuri (Hg) 1 hari sebanyak 1 Kg..
Kesimpulan penelitian Proses penambangang emas menggunakan merkuri (Hg) sebagai pengikat biji emas. Kadar merkuri (Hg) pada sampel air sungai Pancurendang pada Outlet yaitu 0,00046 mg/l, Area penambangan <0,00006 mg/l, air sungai dekat parit <0,00006 mg/l, inlet dekat sawah <0,00006 mg/l, bak penampungan 0,00039 mg/l, dan inlet sungai <0,00006 mg/l tidak melebihi standar baku mutu merkuri (Hg) pada air. Saran dari peneliti Pemerintah Desa Pancurendang mengawasi pengunaan merkuri dalam pengolahan biji emas dan pembuangan limbah, masyarakat sekitar sungai Pancurendang agar tidak menggunakan air sungai untuk kebutuhan domestik, bagi penambang emas agar Tidak mengunakan bahan merkuri (Hg) secara berlebihan dan Membuat tempat penampugan dengan sistem Fitoremidiasi

Daftar Bacaan : 12 (1985 – 2018 )
Kata Kunci     :  Kualitas Kimia, Air Sungai, Air , Klasifikasi
Klasifikasi      :  -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar