Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Tugas Akhir, Mei 2020
AbstrakLu’lu’ul Maulidatul Abasiyah (luluulmaulida@gmail.com)
PENGARUH PEMAKAIAN ALAT “BATIK WASTE RECYCLER” SEBAGAI PENGOLAH LIMBAH BATIK MENJADI AIR BERSIH DI DESA KAUMAN KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS
XVI + 67 halaman: gambar, tabel, lampiran
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, industri di Indonesia menjadi berkembang sangat pesat. Salah satunya yaitu industri batik. Meningkatnya produksi batik berbanding lurus dengan limbah buangan yang dihasilkan, sehingga menjadi pemicu pencemaran lingkungan. Mayoritas industri batik di Desa Kauman Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas membuang limbah ke sungai tanpa melalui pengolahan. Tujuan penelitian ini yaitu menemukan model alat Batik Waste Reclycler dan menganalisis pengaruh sebagai pengolah limbah batik menjadi air bersih.
Metode penelitian ini yaitu dengan metode quasi eksperiment dengan rancangan one shot study experiment, sedangkan dalam menganalisis hasil dideskripsikan dalam bentuk tabel dan grafik. Subyek penelitian ini yaitu air limbah batik, data diambil dengan metode pengukuran, analisis laboratorium, dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan untuk kualitas air limbah batik yaitu mempunyai suhu tinggi, pH basa, berbusa, berwarna (merah, ungu, hijau) pekat. Kualitas air setelah perlakuan menunjukan untuk parameter fisika dan kimia semua memenuhi syarat. Parameter mikrobiologi untuk Coliform memenuhi syarat sedangkan angka E.coli tidak memenuhi syarat dengan hasil 39 CFU/100 ml. Kesimpulan bahwa alat Batik Waste Recycler mempunyai pengaruh sebagai pengolah limbah batik menjadi air bersih. Kadar E.coli air bersih tidak memenuhi syarat Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Saran penelitian ini yaitu sebaiknya hati-hati dalam pembawaan sampel menuju tempat pemeriksaan sampel, harus memperhatikan tempat/box sampel dan pengawet sampel untuk menghindari kontaminasi sampel.
Hasil penelitian menunjukkan untuk kualitas air limbah batik yaitu mempunyai suhu tinggi, pH basa, berbusa, berwarna (merah, ungu, hijau) pekat. Kualitas air setelah perlakuan menunjukan untuk parameter fisika dan kimia semua memenuhi syarat. Parameter mikrobiologi untuk Coliform memenuhi syarat sedangkan angka E.coli tidak memenuhi syarat dengan hasil 39 CFU/100 ml. Kesimpulan bahwa alat Batik Waste Recycler mempunyai pengaruh sebagai pengolah limbah batik menjadi air bersih. Kadar E.coli air bersih tidak memenuhi syarat Permenkes Nomor 32 Tahun 2017. Saran penelitian ini yaitu sebaiknya hati-hati dalam pembawaan sampel menuju tempat pemeriksaan sampel, harus memperhatikan tempat/box sampel dan pengawet sampel untuk menghindari kontaminasi sampel.
Daftar bacaan : 31 (1991 – 2019)
Kata Kunci : air limbah batik, pengolahan limbah cair, kualitas air bersih
Klasifikasi :
Kata Kunci : air limbah batik, pengolahan limbah cair, kualitas air bersih
Klasifikasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar