Kamis, 08 Oktober 2020

HIGIENE SANITASI DAN ANGKA KUMAN PADA OLAHAN AYAM DI WARUNG MAKAN AREA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO TAHUN 2020

 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Tugas Akhir, April 2020
ABSTRAK
Sekar Anin Ditya Prastiwi (aninprstw09@gmail.com)
HIGIENE SANITASI DAN ANGKA KUMAN PADA OLAHAN AYAM DI WARUNG MAKAN
AREA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO TAHUN 2020
XVI + 89 halaman : Gambar, Tabel, Lampiran

Pangan merupakan jalur utama penyebaran patogen dan toksin yang diproduksi oleh mikroba patogen. Makanan yang tercemar oleh mikoba dapat menyebabkan keracunan makanan atau food borne disease. Berdasarkan data dari Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) Kemenkes mencatat KLB keracunan pangan berjumlah 163 kejadian yang berasal dari masakan rumah tangga (2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran penerapan Higiene Sanitasi dan Angka Kuman Pada Olahan Ayam di Warung Makan Area RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Tahun 2020. Metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari obserbvasi tempat pengolahan makanan, wawancara kepada penjamah makanan, dan pemeriksaan laboratorium.
Hasil penelitian menunjukan bahwa personal hygiene penjamah makanan di warung B, tempat pengolahan makanan di warung B dan D, penyimpanan olahan ayam di semua warung, penyajian makanan di warung D tidak memenuhi syarat dengan jumlah skor < 60 %. Sedangkan untuk peralatan makanan, pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku disemua warung memenuhi syarat dengan jumlah skor > 60 %. Pemeriksaan mikrobiologi makanan (Angka Kuman) masih dibawah standar dengan rincian : warung A sebanyak 1,1 x 103 koloni/ gram, warung B sebanyak 5,2 x 103 koloni/ gram, warung C sebanyak 1,1 x 104 koloni/ gram dan warung D sebanyak 2,8 x 104 koloni/ gram. Kesimpulan Penerapan Higiene Sanitasi dan Angka Kuman Pada Olahan Ayam di Warung Makan Area RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo secara umum memenuhi syarat dengan jumlah skor higiene sanitasi makanan di warung A, B, C dan D > 60 %. Sedangkan angka kuman pada olahan ayam masih dibaawah standar dengan batas cemar 1 x 105 koloni/ gram. Permasalahan higiene sanitasi dapat diatasi dengan menerapkan perilaku penjamah yang baik seperti : memakai celemek, tutup kepala, pakaian kerja khusus, menjaga kebersihan tangan, dan mengikutsertakan penjamah makanan untuk kursus hygiene sanitasi makanan. Tempat pengolahan makanan sebaiknya dilengkapi langit-langit yang menutupi seluruh ruangan, pintu dan jendela dilengkapi dengan kawat/ kassa, menambah ventilasi (kipas angin), pengolahan makanan dilakukan ditempat yang terpisah dengan warung, dan pengendalian hewan pembawa penyakit seperti tikus, kecoa, nyamuk, dan lalat. Melakukan penyemprotan air pada badan jalan. Serta menyediakan fasilitas sanitasi seperti sistem pengolahan air limbah (SPAL), tempat sampah tertutup dan tempat cuci tangan. Penyimpanan bahan dan makanan jadi sesuai jenisnya dan tertutup. Penyajian olahan ayam menggunakan tempat yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan kedap air. Sebelum disajikan olahan ayam sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu.

Daftar bacaan  : 23 (1998-2019)
Kata kunci       : Higiene sanitasi, Angka Kuman, Olahan Ayam, warung makan area RSUD Prof. Dr. 
                          Margono Soekarjo
Klasifikasi       : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar