Kamis, 08 Oktober 2020

KEADAAN SANITASI RUMAH PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI DESA KARANGKANDRI KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2019

 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Tugas Akhir, Mei 2020
ABSTRAK
Salma Amalia Lailika (amaliasalma15@gmail.com)
KEADAAN SANITASI RUMAH PENDERITA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI DESA KARANGKANDRI KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2019
XVI + 78 halaman: gambar, tabel, lampiran

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang saluran nafas mulai hidung alveoli termasuk adneksanya (sinus rongga telinga tengah pleura) dan menjadi penyebab utama kematian pada balita di dunia. Keadaan sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sebagai sumber penularan berbagai penyakit berbasis lingkungan, salah satunya adalah ISPA. Desa Karangkandri terdapat 44 kunjungan ISPA pada balita laki-laki dan perempuan. Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengetahui aspek kesehatan lingkungan yang mempengaruhi terjadinya penyakit ISPA pada balita di Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Jenis penilitian ini termasuk penelitian deskriptif observasional dengan cara survei ke rumah penderita ISPA pada balita dengan jumlah 15 rumah.
Hasil penelitian menunjukkan dari 15 kasus yang ada di Desa Karangkandri, diketahui suhu kamar tidur yang memenuhi syarat ada 8 (53%), dan ruang keluarga ada 6 (40%), kelembapan kamar tidur dan ruang keluarga yang memenuhi syarat 0%, pencahayaan kamar tidur yang memenuhi syarat ada 12 (80%) dan ruang keluarga ada 14 (93%), luas ventilasi kamar tidur yang memenuhi syarat ada 2 (13%) dan ruang keluarga ada 4 (27%), jenis lantai dan dinding yang memenuhi syarat 15 rumah (100%), kepadatan hunian yang memenuhi syarat ada 14(93%). Selain itu perilaku keluarga penderita seperti membuka jendela setiap hari sebanyak 9 rumah (60%), kebiasaan merokok sebanyak 13 rumah (87%), bahan bakar masak kayu bakar sebanyak 2 rumah (13%), penggunaan obat nyamuk bakar sebanyak 7 rumah (47%). Kesimpulan hasil pemeriksaan sanitasi rumah penderita ISPA dikategorikan belum memenuhi syrat dalam aspek sanitasi rumahnya, peneliti menyarankan agar masyarakat dapat mewujudkan upaya kesehatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lingkungannya sendiri, dan pihak puskesmas memberikan pengetahuan tentang rumah sehat kepada masyarakat dan bekerjasama untuk mewujudkan rumah sehat.

Daftar bacaan   : 29 (1999-2019)
Kata kunci        : ISPA, rumah
Klasifikasi        :

1 komentar: