Kamis, 08 Oktober 2020

DESKRIPSI PENGENDALIAN POTENSIAL VEKTOR DBD DI KELURAHAN MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR TAHUN 2019

 Politeknik Kesehatan Kemenkes Semaran
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi Program Diploma III
Tugas Akhir, Mei 2020
Abstrak
Thaharah Octy Winahyu (octywinaa@gmail.com)
DESKRIPSI PENGENDALIAN POTENSIAL VEKTOR DBD DI KELURAHAN MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR TAHUN 2019
XV + 61 halaman: gambar, tabel, lampiran

Puskesmas merupakan tempat yang beresiko akan terjadinya penularan penyakit, salah satu media penularan penyakit adalah nyamuk. Banyak penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yaitu dengan gigitan nyamuk yang sudah terpapar Virus Dengue salah satu penyakitnya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pengendalian vektor DBD merupakan cara yang dapat mengurangi terjadinya kasus DBD. Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas merupakan tempat yang melaksanakan pengendalian vektor DBD. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh deskripsi pelaksanaan pengendalian vektor di Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan pelaksanaan pengendalian vektor DBD. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan observasi menggunakan data sekunder yang di miliki Puskesmas Purwokerto Timur I yang mencakup wilayah Kelurahan Mersi.
Hasil penelitian menggambarkan tentang gambaran umum Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Jumlah kasus DBD di Kelurahan Mersi yang fluktuatif dari Tahun 2017-2019. Hasil penyelidikan epidemiologi penyakit DBD di Kelurahan Mersi pada tahun 2019 serta upaya apa saja yang dilakukan. Program pengendalian vektor DBD di Kelurahan Mersi Tahun 2019 yaitu pengendalian secara fisik, biologi dan kimia yang telah dilakukan oleh puskesmas dan masyarakat untuk menekan terjadinya kasus DBD. Serta monitoring hasil Index Jentik Tahun 2019 meliputi House Index (HI) mendapat nilai 6,52%, Countainer Index (CI) 4,49%, Breteu Index (BI) 6,44%, dan Angka Bebas Jentik (ABJ) 93,37%.
Kesimpulan jumlah kasus DBD di Kelurahan Mersi pada tahun 2017 sebanyak 5 kasus, tahun 2018 sebanyak 2 kasus, dan tahun 2019 sebanyak 17 kasus. Pengendalian vektor DBD di Kelurahan Mersi pada tahun 2019 menggunakan metode fisika, biologi dan kimia sudah diterapkan oleh pihak puskesmas dan masyarakat. Hasil monitoring Index Jentik di Kelurahan Mersi Tahun 2019 yaitu House Index (HI), Countainer Index (CI), Breteu Index (BI) menurut WHO dapat dikatakan tidak mempunyai kepadatan vektor yang tinggi untuk penularan DBD dan tidak berpotensi mengalami KLB, namun Angka Bebas Jentik (ABJ) masing kurang dari 95%. Saran untuk pihak puskesmas dan masyarakat untuk melakukan program pengendalian vektor DBD secara maksimal.

Daftar bacaan : 15 (2006-2020)
Kata kunci      : Pengendalian Vektor DBD, Puskesmas
Klasifikasi      :

1 komentar:

  1. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*co
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus