Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi ProgramDiploma III
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2020
Abstrak
Tina Tri Lestari (tinatrilestari23@gmail.com)
HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DI LEMABAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB KOTA BANJAR TAHUN 2020
Xv + 67 halaman : gambar, tabel, lampiran
Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan anak didik Pemasyarakatan.Dari hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan di Lapas Banjar, keadaan sanitasi tempat pengolahan makanan di Lapas kelas II B Banjar terdapat permasalahan yaitu petugas dapur tidak menggunakan pakaian kerja saat mengolah makanan dan penjamah makanan yang ada belum mengikuti pelatihan atau kursus penyehatan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran upaya hygiene sanitasi pengelolaan makanan, serta mengetahui kualitas makanan fisik dan mikrobiologis di Lapas Banjar. Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Makanan yang dipergunakan untuk masyarakat harus didasarkan pada standar dan atau persyaratan kesehatan. Narapidana berhak mendapatkan pelayanan kesehatan & makanan yang layak maka perlu ada upaya pencegahan penyakit yang salah satunya disebabkan oleh makanan dengan memperhatikan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan di Lapas Banjar dengan enam prinsip hygiene sanitasi makanan antara lain pengamanan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, pengangkutan makanan, penyimpanan makanan jadi dan penyajian makanan.
Jenis penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan pemeriksaan mikrobiologis makanan. Untuk pengumpulan data menggunakan checklist, kuesioner dan pemeriksaan labolatorium .
Hasil observasi yang dilakukan menggunakan checklist dan kuisioner, hygiene sanitasi pengelolaan makanan dan minuman di Lapas Banjar diperoleh hasil 94,31% dikategorikan tidak memenuhi syarat. Kualitas makanan dinilai secara mikrobiologis. Dari hasil pemeriksaan mikrobiologis, jumlah kandungan mikroba pada sampel nasi sebesar 7,5 x 103koloni/gr, sampel telur dadar sebesar 5,2 x 103koloni/gr, dan sampel tumis mentimun sebesar 5,4 x 103. Kesimpulan yang didapat yaitu hygiene sanitasi pengelolaan makanan di Lapas Banjar dikategorikan tidak memenuhi syarat. Kualitas mikrobiologis makanan di Lapas Banjar memenuhi syarat kesehatan. Saran yang dapat diberikan yaitu penjamah makanan meningkatkan personal higiene dalam melakukan pengolahan makanan agar tidak terjadi kontaminasi pada makanan, selain itu pihak Lapas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjar untuk melakukan pelatihan tentang higiene sanitasi pengelolaan makanan.
Daftar bacaan : 12 (1986-2020)
Kata kunci : Sanitasi Makanan, Lembaga Pemasyarakatan
Klasifikasi : -
Izin promo ya Admin^^
BalasHapusBosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
- Telkomsel
- XL axiata
- OVO
- DANA
segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)