Selasa, 24 Oktober 2017

STUDI SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT BUNDA PURWOKERTO TAHUN 2017


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan 
Lingkungan Purwokerto Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, 17 Juli 2017

Abstrak
Alifni Ramadhayanti Mutiara Ningsih (alifni.27@gmail.com)
STUDI   SISTEM   PENYEDIAAN   AIR   BERSIH   RUMAH   SAKIT   BUNDA PURWOKERTO TAHUN 2017
xviii + 115 halaman: gambar, tabel, lampiran

Rumah sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan penderita penyakit, selain fungsi tersebut rumah sakit juga melakukan upaya pencegahan penyakit. Sistem penyediaan air bersih di rumah sakit merupakan bagian dari sanitasi rumah sakit yang mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan penyakit atau kejadian infeksi di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penyediaan air bersih di Rumah Sakit Bunda Purwokerto.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pengamatan sesaat. Subyek penelitian ini adalah air bersih yang digunakan di Rumah Sakit Bunda Purwokerto. Penyajian dilakukan dengan cara mendeskripsikan data dalam bentuk tabel, grafik dan narasi.
Hasil penelitian menunjukkan sumber air bersih Rumah Sakit Bunda Purwokerto diperoleh dari air PDAM. Air dari sumber ditampung pada reservoir kemudian dialirkan ke ruangan-ruangan tanpa diolah. Kebutuhan air bersih sebanyak 855 m³ perbulan. Air didistribusikan secara gravitasi dengan sistem perpipaan. Kuantitas air bersih pada bulan April tahun 2017 sebanyak 572,282 m³. Kualitas air bersih yang diperiksa pada kran terjauh dank ran terdekat dari reservoir menunjukkan bahwa air bersih tidak berbau, tidak berasa, suhu rata- rata 28°C, kekeruhan rata-rata 0,13 NTU, pH rata-rata 6,8, kadar besi rata-rata 0,03 mg/liter, sisa chlor rata-rata < 0,05 mg/liter sedangkan total coliform pada kran terjauh 49 per 100 ml sampel dan kran terdekat 2,2 per 100 ml sampel. Pemeliharaan sarana air bersih dilakukan secara continue dan perbaikan secara incidental. Pengawasan kuantitas dan kualitas dilakukan memastikan jumlah air cukup setiap hari dan kualitas pemeriksaan kualitas air bersih dilakukan 3 bulan sekali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kuantitas air bersih sudah mencukupi kebutuhan. Parameter bau, rasa, suhu, pH, besi dan total koliform sudah memenuhi syarat, sedangkan parameter sisa chlor dan kegiatan pemeriksaan kualitas air bersih di rumah sakit belum memenuhi syarat. Saran bagi rumah sakit agar melakukan pengolahan  tambahan berupa rechlorinasi dan  kegiatan pemeriksaan kualitas air bersih sebaiknya mengacu pada peraturan.

Daftar Bacaan : 23 (1990-2013)
Kata Kunci      : Sistem Penyediaan Air, Air Bersih, Rumah Sakit, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi       : -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar