Senin, 30 Oktober 2017

Pengaruh Cara Pengolahan terhadap Kadar Formalin pada Tahu Tahun 2017

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, 2017
Abstrak
Wihda Feftiani Amy Huriah (Wihdafeftianii@gmail.com)
Pengaruh Cara Pengolahan terhadap Kadar Formalin pada Tahu Tahun 2017XV + 76 Halaman; tabel, gambar, lampiran

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan, menyatakan bahwa masyarakat perlu dilindungi dari penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Pemakaian formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, konsumsi Formalin pada dosis tinggi dapat mengakibatkan kematian. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang masih ada atau tidaknya Formalin pada beberapa tahu yang telah diolah dalam karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh Cara Pengolahan terhadap Penurunan Kadar Formalin pada Tahu Tahun 2017.  Tujuan penelitian  mengetahui apakah masih terdapat Formalin pada tahu yang telah diolah dengan cara goreng, oseng, sayur, pepes, dan bacem atau tidak. Jenis penelitian pra eksperimen dengan rancangan quasi eksperimen yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan dengan cara melakukan pengukuran kadar Formalin pada tahu sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dan pemeriksaan laboratorium. Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji annova.
Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu adanya perbedaan antara sampel sebelum diolah dengan sampel setelah dilakukan perlakuan, yaitu sampel B memiliki perbedaan 3,01 ppm dengan sampel sebelum diolah, 7,45 ppm dengan sampel C, dan 7,82 ppm dengan sampel D, sampel C memiliki perbedaan 4,44 ppm dengan sampel sebelum diolah, dan 7,45 ppm dengan sampel B, sampel D
memiliki perbedaan 4,81 ppm dengan sampel sebelum diolah dan 7,82 ppm dengan sampel B.
Kesimpulan kadar tahu sebelum dilakukan perlakuan didapatkan hasil konsentrasi rata-rata yaitu 14,28 ppm. Setelah dilakukan perhitungan rata-rata didapatkan penurunan presentase kadar pada tahu goreng 3,5%, tahu bacem 31,09%, tahu sayur 33,62%, dan tahu pepes 7,33%, sedangkan untuk tahu oseng mengalami kenaikan presentase kadar sebanyak 21,10%. Berdasarkan perlakuan yang dilakukan dengan 5 cara pengolahan berbeda didapatkan hasil kesimpulan bahwa cara pengolahan yang paling banyak mengalami penurunan kadar adalah dengan cara disayur menggunkaan air dan santan dengan bumbu dapur berupa bawang putih, garam,
jahe, kunyit, ketumbar, kemiri, dan gula.

Daftar Bacaan : 32 (1987-2016)
Kata Kunci     : Formalin, Penurunan Kadar, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi      : -
Fulltext

Tidak ada komentar:

Posting Komentar