Selasa, 24 Oktober 2017

IDENTIFIKASI BORAKS DALAM KUPAT JANUR DI PASAR CERME KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan 
Lingkungan Purwokerto Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
Abstrak
Hasan Ismail (hi861629@gmail.com)
IDENTIFIKASI BORAKS DALAM KUPAT JANUR DI PASAR CERME KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2017
XXI + 75 halaman: gambar, tabel, lampiran

Boraks secara lokal dikenal sebagai air bleng, garam bleng atau pijar. Disamping itu, boraks ternyata digunakan untuk industri makanan lain, seperti dalam pembuatan mie, lontong, ketupat, bakso bahkan juga untuk pembuatan kecap. Boraks merupakan bahan tambahan yang dilarang digunakandalam makanan karena pada kadar tertentu boraks sangat berbahaya apabila berada dalam tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya boraks pada kupat janur yang dijual di Pasar Cerme Kelurahan Purwosari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya kadar boraks pada kupat janur yang dijual di Pasar Cerme Kelurahan Purwosari Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data di lapangan dan pemeriksaan di Laboratorium dan di bandingkan dengan Permenkes RI Nomer 1168/ Menkes/ Per/ X/ 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 722/ Menkes/ Per/ IX/ 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan 10 sampel negatif. Pemeriksaan secara organoleptik dihasilkan 60 % dengan kategori baik, 30 % dalam kategori cukup dan 10 % dalam kategori tidak baik. Pengetahuan pedagang menunjukkan sebagian besar tidak baik dengan nilai 50 %, 40 % dalam kategori cukup dan 10 % dalam kategori kurang baik. Pedagang belum mengerti tentang bahan tambahan makanan, jenis-jenis bahan tambahan makanan, manfaat dari bahan tambahan makanan, ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan persyaratan penggunaan bahan tambahan makanan. Kesimpulan penelitian ini adalah 100 % kupat janur negatif menggunakan boraks, sehingga kupat janur tersebut aman untuk dikonsumsi. Disarankan perlu adanya pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan secara rutin oleh pemerintah terhadap penggunaan boraks dalam makanan atau bahan makanan khususnya kupat janur.

Daftar bacaan         : 28 (1984 – 2016)
Kata kunci              : Kesehatan Lingkungan; Boraks, kupat janur
Klasifikasi               :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar