Kamis, 27 Januari 2022

HUBUNGAN IKLIM KERJA PANAS DAN KELELAHAN SUBYEKTIF PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI CV. KARYA PURABAYA UNIT II KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2021

Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Sanitasi Program Diploma Tiga
Kaya Tulis Ilmiah, Juni 2021


Abstrak


Melinda Budi Rahayu (melindabudirahayu@gmail.com)
HUBUNGAN IKLIM KERJA PANAS DAN KELELAHAN SUBYEKTIF PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI CV. KARYA PURABAYA UNIT II KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2021
xvi + 97 halaman : gambar, tabel, lampiran


Iklim kerja merupakan salah satu faktor lingkungan kerja fisik yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi kondisi pekerja. Salah satu pengaruh dari iklim lingkungan kerja yang tidak baik yaitu kelelahan kerja. Tempat kerja dengan suhu yang tinggi dapat mempercepat terjadinya kelelahan kerja. Kelelahan menjadi indikator terjadinya gangguan kesehatan yang dialami pekerja. Kelelahan kerja dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan apabila diabaikan akan berakibat fatal terjadinya kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan iklim kerja panas dengan kelelahan subyektif pekerja bagian produksi di CV. Karya Purabaya Unit II Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan didapatkan sampel sebanyak 39 orang pekerja. Uji statistik yang digunakan yaitu korelasi Spearman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan pengukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata iklim kerja parameter Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) di ruang produksi CV. Karya Purabaya Unit II adalah 28,4OC dan tidak memenuhi syarat (Nilai Ambang Batas 28OC). Rata – rata hasil pengukuran kelembapan yaitu 59,4%. Rata – rata hasil pengukuran kecepatan angin yaitu 0,03 m/s. Hasil penilaian kuesioner kelelahan subyektif menunjukkan 26 responden mengalami kelelahan sangat ringan, 10 responden mengalami kelelahan ringan dan 3 responden mengalami kelelahan berat. Hasil uji statistik menunjukkan nilai Sig adalah 0,426. Jika dibandingkan dengan α 0,05 maka Sig lebih besar dari α sehingga tidak ada hubungan antara iklim kerja dengan kelelahan subyektif pekerja. Kelelahan kerja dapat disebabkan oleh faktor pengganggu lainnya seperti umur, jenis kelamin, masa kerja dan beban kerja.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara iklim kerja panas dengan kelelahan subyektif pekerja. Peneliti menyarankan agar pihak perusahaan melakukan pengendalian terhadap iklim lingkungan kerja baik secara teknis maupun secara administratif. Secara teknis dengan cara menanam pohon peneduh di sekitar area pabrik, memasang Exhaust Fan dan menyediakan tempat istirahat yang nyaman bagi pekerja. Secara administratif dengan cara mengatur waktu kerja dan istirahat pekerja dan melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala.


Daftar Bacaan
: 24 (2003 – 2021)
Kata Kunci
: Iklim Kerja, ISBB, Kelelahan Kerja
Klasifikasi
: -

FULLTEXT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar