Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018
Abstrak
Finish Kuntari ( fkuntari21@gmail.com)
KUALITAS FISIK RUMAH PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2018
xvii + 65 : Tabel, Gambar, Lampiran
Tuberculosis (TB) Paru adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, kuman tersebut masuk kedalam tubuh manusia melalui udara pernafasan ke dalam paru. Berdasarkan data Dinas Kesehtan Kabupaten Banyumas Tahun 2016, untuk wilayah kerja Puskesmas I Kembaran ditemukan kasus baru penderita TB BTA + dengan jumlah 8 orang dan jumlah seluruh kasus TB Paru yaitu 27 orang. Oleh karena itu perlu dilakukan observasi agar mengetahui penyebab timbulnya penyakit TB Paru meliputi luas ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu.
Tujuan penelitian mengetahui kualitas fisik rumah penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun 2018.
Metode penelitian deskriptif observasional yaitu dengan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian dengan cara melakukan observasi pada kualitas fisik penderita TB Paru dengan jumlah sampel 28 rumah. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan distribusi frekuensi dan variabel-variabel penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dengan membandingkan hasil dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada 28 rumah penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran memiliki kondisi fisik rumah yang tidak sehat. Hasil pengukuran luas ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan suhu di kamar penderita TB Paru yaitu luas ventilasi dengan rata-rata 3,52% dari luas lantai. Intensitas cahaya alami dengan rata-rata 22,15 lux. Kelembaban dengan rata-rata 77,89%, dan suhu dengan rata-rata 29,89C.
Kesimpulan pada 28 rumah penderita TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran dikategorikan sebagai rumah tidak sehat dengan kriteria rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan. Saran yang dapat diberikan untuk responden yaitu sebaiknya untuk lebih memperhatikan sirkulasi udara, pencahayaan, kelembaban, dan suhu ruangan serta dengan menjalin kerjasama dengan Pihak Puskesmas wilayah tersebut dalam hal menjaga lingkungan dan perilaku hidup sehat agar penyebaran penyakit TB Paru tidak semakin luas.
Daftar Bacaan : 19 (2002 – 2017)
Kata Kunci : Kualitas fisik, TB Paru, dan Kesimpulan
Klasifikasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar