Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2011
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2011
Abstrak
Rian Fajriyah Imtichani
STUDI EFISIENSI BUBBLE AERTOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR GALI DI RT 03 RW 03 DESA GANDRUNGMANIS KECAMATAN GANDRUNGMANGU KABUPATEN CILACAP TAHUN 2011
xv + 47 halaman, tabel, gambar, lampiran
Air merupakan kekayaan alam yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana hidup dan kehidupan yang sangat penting dan menyangkut hajat hidup manusia, hewan, maupun tumbuhan. Agar air aman digunakan maka perlu ukuran yang dapat memberikan batas aman konsumsi terhadap suatu kandungan didalamnya, salah satunya kadar besi (Fe). Proses pengelolaan air untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat kesehatan, diperlukan beberapa tahap pengolahan untuk perbaikan kualitas air. Salah satu cara perbaikan kualitas air yAitu aerasi. Aerasi adalah proses pengolahan air dengan cara mengontakannya dengan udara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment. Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan kadar besi (Fe) di laboratorium. Data disajikan dalam bentuk narasi terstruktur dan tabel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji statistik paired t-test untuk membandingkan kadar besi (Fe) sebelum dan sesudah perlakuan dengan metode aerasi.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah kondisi fisik sumur gali belum memenuhi syarat (50 %) yaitu air berbau, berwarna dan berasa, pH rata-rata sumur gali adalah 7,1, suhu rata-rata sumur gali adalah 280C sedangkan kadar besi (Fe) air sumur gali sebelum perlakuan adalah 3,9 mg/lt dan sesudah perlakuan adalah 0,37 mg/lt. Berdasarkan uji statistik, nilai signifikansi (2-tailed) 0,000 kurang dari (<) nilai α (0,05), sehingga ada perbedaan kadar besi (Fe) air sumur gali antara sebelum dan sesudah dilakukan aerasi menggunakan bubble aerator.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar besi (Fe) sebelum perlakuan adalah 3,9 mg/lt dan sesudah perlakuan adalah 0,37 mg/lt. Berdasarkan uji statistik, ada perbedaan kadar besi (Fe) air sumur gali antara sebelum dan sesudah dilakukan aerasi menggunakan bubble aerator. Saran bagi petugas sanitasi puskesmas, perlunya informasi tentang upaya yang dapat dilakukan masyarakat menyangkut tentang proses aerasi dan bagi peneliti lanjutan, melakukan proses aerasi dilanjutkan dengan proses filtrasi dan sedimentasi.
Daftar bacaan : 1984 2010 ( 19 )
Kata kunci : kadar besi (Fe), aerasi
Klasifikasi : -
gan boleh lihat dalam bentuk file gak . mau saya gunakan untuk acuan saya gan
BalasHapusbisa tuh mas
BalasHapus