Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Studi Diploma IV Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Skripsi. Agustus 2011
Abstrak
Hadi Winarso (winarsoh@yahoo.com)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR Pb DALAM DARAH PETUGAS SPBU DI KOTA PURWOKERTO TAHUN 2010
II + 77 halaman : gambar, tabel, lampiran
SPBU merupakan satu tempat yang penting bagi masyarakat untuk menyediakan kebutuhan BBM, tingginya produksi kendaraan bermotor yang diikuti meningkatnya kebutuhan BBM akan menjadikan SPBU sebagai tempat yang memiliki potensi polusi udara yang tinggi karena banyak orang mengisi BBM. Polusi di SPBU berasal dari pembakaran BBM oleh kendaraan dan uap BBM itu sendiri, salah satu bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan adalah timah hitam atau Pb. Mengacu pada penelitian tahun 2010, ditemukan dari 19 orang yang menjadi responden seluruhnya positif terpapar oleh Pb dan dijadikan faktor penyebab paparan Pb dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah ada pengaruh asupan gizi, kebiasaan merokok, banyaknya BBM terjual, dan penggunaan alat pelindung diri dengan kadar Pb dalam darah tenaga operator SPBU, selanjutnya dicarikan variable mana yang lebih memiliki pengaruh terhadap kadar Pb darah, dengan analisis regresi logistik.
Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode Cross sectional . responden dalam penelitian ini adalah seluruh responden dalam penelitian dahulu (Hadi Winarso.2010) dengan metode sampling adalah purposive sampling dengan instrument penelitian berupa questioner dan check list
Hasil penelitian (p-value) analisis dengan menggunakan metode analisis Chi square menunjukan bahwa pengaruh asupan gizi, kebiasaan merokok, banyaknya BBM terjual, dan penggunaan alat pelindung diri dikatahui masing masing p-value sebagai berikut 0.001, 1.000, 0.006, 0.018 berdasarkan hasil tersebut, maka variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kadar Pb dalam darah adalah banyaknya asupan gizi (P-value < 0,05), dan banyaknya BBM terjual analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik menunjukan seluruhnya p-value sebesar 0.998 yang berarti tidak ada satupun variabel yang mempengaruhi kadar Pb darah saat dianalisis bersama-sama
Terdapat pengaruh yang signifikan antara asupan gizi dengan kadar Pb darah, dan BBM terjual dengan kadar Pb darah. Semakin baik gizi seseorang kan menurunkan kadar Pb darah, dan semakin banyak tenaga operator menjual BBM akan meningkatkan kadar Pb dalam darahnya. Saran yang dapat diberikan adalah menghilangkan BBM yang mengandung Pb, mengatur masa istirahat tenaga kerja, muka tidak langsung menghadap ke sumber uap BBM, perbaikan gizi, memakai APD.
Daftar Bacaan : 1988 – 2010
Kata Kunci : Kadar Pb dalam darahKlasifikasi : -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar