Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan
Kesehatan Lingkungan Purweokerto
Program
Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya
Tulis Ilmiah, Juni 2012
Abstrak
FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN FISIK
RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH
PUSKESMAS BANJARNEGARA 1 KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012
xvi +
105
halaman: gambar,
tabel, lampiran
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh virus Dengue
yang ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan laporan Puskesmas Banjarnegara 1 jumlah kasus
DBD pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2012 tercatat 29 kasus.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran
lingkungan fisik rumah dengan kejadian DBD dan mengetahui hubungan antara ruang
gelap, kondisi ventilasi rumah, tempat penampungan air dan pemasangan kawat
kasa dengan kejadian penyakit DBD di wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 tahun
2012.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional desain case control untuk ukuran risiko (OR) dengan memilih kasus yang menderita DBD dengan kontrol yang tidak DBD di wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2012. Sampel kasus adalah semua penderita DBD di wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 (29 penderita). Sampel kontrol adalah tetangga penderita yang tidak menderita DBD (45 responden) dengan jarak rumah radius ±100 m.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi analitik observasional desain case control untuk ukuran risiko (OR) dengan memilih kasus yang menderita DBD dengan kontrol yang tidak DBD di wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 tahun 2012. Sampel kasus adalah semua penderita DBD di wilayah Puskesmas Banjarnegara 1 (29 penderita). Sampel kontrol adalah tetangga penderita yang tidak menderita DBD (45 responden) dengan jarak rumah radius ±100 m.
Hasil penelitian dari 29 penderita, 24,14% terdapat ruang
gelap dalam rumah, 34,48% ventilasi yang memenuhi syarat (≥10% dari luas
lantai), 72,41% tempat penampungan air yang memenuhi syarat (berpenutup dan
bersih), 13,79% terdapat kawat kasa. Kondisi ruang gelap tidak ada hubungan
dengan kejadian DBD dan merupakan faktor risiko. Ada hubungan ventilasi dengan
kejadian DBD (X2=7,114; p=0,008; (OR=4,207 CI=1,560-11,348)) dan
mempunyai risiko tinggi. Ada hubungan tempat penampungan air dengan kejadian
DBD (X2=6,222; p=0,013; (OR=8,190 CI=1,597-42,012)) dan mempunyai
risiko tinggi. Kondisi pemasangan kawat kasa tidak ada hubungan dengan kejadian
DBD dan merupakan faktor risiko.
Kesimpulan penilitian ini adalah adanya hubungan antara
ventilasi rumah dan tempat penampungan air dengan kejadian DBD. Saran kepada
masyarakat adalah menambah ventilasi untuk sirkulasi udara agar tidak lembab,
selalu membersihkan tempat penampungan air minimal seminggu sekali.
Daftar
bacaan
|
: 24 (2004 -
2011)
|
Kata
kunci
|
: Lingkungan,
Fisik, Rumah, DBD
|
: -
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar