Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2008
ABSTRAK
Teguh Eko Wahyono
STUDI KOMPARASI SANITASI PEMBUANGAN TINJA DI DESA KEDONDONG DAN DESA BANJARSARI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2008
xvi + 75 halaman : gambar, tabel, lampiran.
Pembuangan tinja yang tidak saniter dapat menimbulkan gangguan bau yang tidak enak dan menjadi sarang vektor (nyamuk dan lalat), serta menyebabkan pencemaran tanah dan sumber air bersih. Pembuangan tinja yang tidak saniter dapat menyebabkan penyebaran berbagai macam penyakit seperti penyakit diare. Penyakit – penyakit seperti Typhus abdominalis, Cholera, Dysentri basiller, Dysentri Amoeba, dan Cacingan dapat ditularkan melalui proses ini. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas bulan April sampai dengan September tahun 2007, mengenai angka penyakit diare di Desa Kedondong dan Desa Banjarsari, memberikan gambaran bahwa Desa Kedondong prosentase (37,12%), sedangkan di Desa Banjarsari prosentase (29,76%). Penelitian disini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui mengungkapkan, menggambarkan, dan membandingkan sanitasi pembuangan tinja di Desa Kedondong dan Desa Banjarsari Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Pemanfaatan sarana pembuangan tinja berdasarkan penerapan persyaratan sanitasi sarana pembuangan tinja responden di Desa Kedondong dan Desa Banjarsari. Desa Kedondong yang mempunyai jamban dengan penilaian baik (95%), jamban dengan penilaian cukup baik (5%). Sedangkan di Desa Banjarsari yang mempunyai jamban dengan penilaian baik (90,91%), jamban dengan penilaian cukup baik (9,09%). Penulis menyarankan untuk dilakukan penyuluhan sebagai kegiatan penunjang program yang dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan serta para perangkat desa melalui berbagai metode yang memungkinkan.
Daftar bacaan : 10 (1979-1989)
Kata kunci : Sarana Sanitasi Pembuangan Tinja
Klasifikasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar