Selasa, 28 November 2017

EKSPLORASI STATUS RESISTENSI NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP INSEKTISIDA JENIS MALATHION 0,8% DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto 
Program Studi D III Kesehatan Lingkungan 
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017 

Abstrak Risky Supratiwi (riskysupra@gmail.com)
EKSPLORASI STATUS RESISTENSI NYAMUK Aedes aegypti TERHADAP INSEKTISIDA JENIS MALATHION 0,8% DI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017
XVIII + 113 halaman : gambar, tabel, lampiran

Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus demam berdarah di Kabupaten Kudus tahun 2012-2016 setiap tahunnya meningkat. Pengendalian vektor nyamuk Aedes aegypti secara kimiawi salah satunya dengan menggunakan insektisida. Metode yang digunakan adalah metode susceptibility test (WHO standar)dengan menggunakan impregnated paper yang mengandung 0,8% Malathion. Tujuan penelitian: ini adalah untuk mengetahui status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Malathion 0,8%. 
Jenis penelitian: ini termasuk deskriptif yaitu hanya menggambarkan status resistensi nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah. 
Hasil: uji resistensi menggunakan metode susceptibility test dengan menggunakan insektisida Malathion 0,8%. Kematian nyamuk uji di Kecamatan Mejobo sebanyak 27 ekor dengan prosentase kematian nyamuk 36%, Kecamatan Kota Kudus sebanyak 31 ekor dengan prosentase kematian nyamuk 43,52%, Kecamatan Kaliwungu sebanyak 44 ekor dengan prosentase kematian nyamuk 62,63%, dan Kecamatan Jati sebanyak 43 ekor dengan prosentase kematian nyamuk 60,24%. Kesimpulan:  penelitian yaitu status resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida Malathion 0,8% di Kabupaten Kudus dinyatakan resisten karena kematian nyamuk uji

Daftar Bacaan  :   20 ( 1997 - 2015 )
Kata Kunci       :   Aedes aegypti - Malathion
Klasifikasi        :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar