Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Prodi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2017
AbstrakPipit Irianti (pipitirianti8@gmail.com)
KOMPARASI JUMLAH TELUR NYAMUK Aedes aegypti ANTARA OVITRAP AIR RENDAMAN ALANG-ALANG DAN AIR RENDAMAN JERAMI TAHUN 2017
XV +79 halaman : tabel, gambar, lampiran
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor yang dapat menimbulkan wabah serta gangguan kesehatan masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian vektor DBD. Pengendalian vektor DBD umumnya menggunakan insektisida kimia. Alternatif cara pengendalian yang aman dan tidak menimbulkan masalah baru yaitu pengendalian fisik menggunakan ovitrap dengan atraktan air rendaman alang-alang dan air rendaman jerami karena mengandung senyawa yang disukai nyamuk. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan jumlah telur nyamuk Aedes aegypti yang terperangkap dalam ovitrap antara air rendaman alang- alang konsentrasi 10%, 15%, 20% dan air rendaman jerami konsentrasi 20% (sebagai kontrol). Jenis penelitian adalah true eksperiment dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design yang bertujuan mengetahui jumlah telur nyamuk Aedes aegypti yang terperangkap pada setiap ovitrap dengan menggunakan atraktan air rendaman alang-alang konsentrasi 10%, 15%, 20% dan air rendaman jerami konsentrasi 20% (sebagai kontrol). Pengamatan dilakukan selama tujuh hari dengan tiga kali replikasi.
Hasil penelitian menggunakan analisis one way anova menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara
air rendaman alang-alang dan air rendaman jerami terhadap jumlah telur nyamuk Aedes aegypti yang terperangkap pada ovitrap, (p=0.01 < α 0,05) serta hasil penelitian menggunakan uji Post hoc test menunjukan secara umum ada beda yang bermakna (p < α 0,05) pada ovitrap air rendaman alang-alang 10% - air rendaman alang-alang 15% p=0,031, air rendaman alang-alang 10% - air rendaman jerami 20% p=0,003, air rendaman alang-alang 15% - air rendaman jerami 20% p=0,000, dan air rendaman alang-alang 20% - air rendaman jerami 20% p=0,000 serta tidak berbeda secara nyata (p > α 0,05) pada ovitrap Air rendaman alang-alang 10% - air rendaman alang-alang 20% p=0,130, dan air rendaman alang-alang 15% - air rendaman alang-alang 20% p=0,383. Kesimpulan penelitian yaitu atraktan yang paling efektif untuk memerangkap telur nyamuk Aedes aegypti adalah air rendaman jerami 20% (sebagai kontrol). Disarankan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan air rendaman jerami 20% sebagai alat pengendalian vektor, terutama pada telur nyamuk dengan menggunakan lethal ovitrap.
Daftar Bacaan : 36 (1985-2017)
Kata Kunci : Atraktan, Ovitrap, Air Rendaman Jerami, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar