Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2017
Abstrak Febrina Dyta Pravitri (elfebrina96@gmail.com)
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI BIOLARVASIDA TERHADAP KEMATIAN LARVA Aedes aegypti TAHUN 2017
XVI + 72 Halaman: gambar, tabel, lampiranPenyakit Demam Berdarah Dengue salah satu penyakit endemis yang dapat menimbulkan wabah. Salah satu
upaya yang penting adalah memutus rantai penularan, yaitu dengan menggunakan insektisida.
Pengendalian vektor DBD umumnya menggunakan insektisida kimia yang berdampak negatif terhadap
lingkungan. Daun kemangi merupakan insektisida alami karena mengandung senyawa aktif saponin,
tanin, flavonoid dan eugenol yang dapat digunakan untuk membunuh larva Aedes aegypti. Tujuan
penelitian ini adalah menghitung kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 0,3%, 0,9% dan 1,5%
ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum), menganalisis perbedaan rata-rata kematian larva Aedes
aegypti pada penggunaan ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) konsentrasi 0,3%, 0,9%, 1,5%,
menganalisis Lethal Concentration 50% dan 90% (LC50 dan LC90) dan menganalisis konsentrasi yang
paling efektif untuk mematikan larva Aedes aegypti.
Metode penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan rancangan the posttest- only control group
untuk menghitung kematian larva Aedes aegypti pada konsentrasi 0,3%, 0,9% dan 15% ekstrak daun
kemangi. Konsentrasi tersebut dimasukkan kedalam enamel berukuran 250 ml yang masing-masing berisi
25 ekor larva Aedes aegypti, diamati pada jam ke 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 24 jam. Penelitian dilakukan
dalam tiga kali replikasi, dan data analisis menggunakan Anova (Analysis of Variance) dan uji
probit.
Hasil penelitian ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) mempunyai signifikansi 0.000 (<0 .005="" nbsp="" p="" yang="">berarti ada perbedaan berbagai konsentrasi ekstrak daun kemangi dengan kematian larva Aedes
aegypti, untuk konsentrasi 0,3% adalah 7 ekor (26,4%), konsentrasi 0,9% adalah 14 ekor (54,4%),
konsentrasi 1,5% adalah
20 ekor (81,2%). Untuk LC50 yang direkomendasikan sebesar 1,048% dan LC90 sebesar 2,084%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun kemangi dengan berbagai konsentrasi yang
digunakan belum efektif karena belum mampu membunuh larva Aedes aegypti sampai > 90% selama 24 jam.
Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan konsentrasi ekstrak daun kemangi yang lebih
tinggi.
Daftar bacaan : 30 (1995-2006)
Kata kunci : Larva Aedes aegypti, Ekstrak Daun Kemangi, Kesehatan Lingkungan
Klasifikasi : -
0>
<0 .005="" nbsp="" p="" yang="">Fulltext0>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar