Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto
Program Study Diploma III Kesehatan Lingkungan
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018
Abstrak
Sri Rejeki Ernawati (srirejekier@gmail.com)
STUDI HYGIENE SANITASI PENJAMAH MAKANAN KANTIN SEKOLAH DI WILAYAH
PUSKESMAS MUNTILAN I KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2018.
xi + 69 halaman : tabel,gambar,lampiran.
Makanan dapat menjadi media perantara bagi suatu penyakit, salah satu yaitu adalah diare. Kasus diare di Wilayah Puskesmas Muntilan 1, yaitu 643 kasus. Sedangkan keracunan makanan berdasarkan tempat/lokasi kejadian, sekolah dasar (SD) menempati peringkat kedua terbanyak kejadian KLB keracunan makanan. Pada umumnya KLB keracunan makanan di sekolah dasar disebabkan kontaminasi bakeri patogen, sehingga pemberdayaan dan pengawasan mengenai makanan jajanan di sekolah perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian mengetahui gambaran perilaku higiene sanitasi Penjamah
kantin sekolah dasar sewilayah Puskesmas Muntilan I Kabupaten Magelang. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dimana mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini dalakukan pada bilan April dengan jumlah responden sebanyak 17 pedagang kantin.
Hasil penelitian menunjukkan 52,9% responden berjenis kelamin laki-laki, 52,9%, berumur 30-40 tahun, 64,7% menggunakan kios, 35% berstatus pemilik dan peminjam sarana berdagang, 53,9% bekerja selama 5-10 tahun, serta 35,3% berpendidikan SD. Pada pengetahuan, 82,4% baik mengenai kebersihan diri, 88,2% baik mengenai peralatan, 70,6% baik mengenai penyajian dan sebesar 70,6% baik mengenai sarana. Dalam sikap responden, 58,8% baik terhadap kebersihan diri, 82,4% baik terhadap peralatan, 88,2% baik terhadap penyajian dan sebesar 100% baik terhadap sarana. Untuk tindakan, 58,8% baik terhadap kebersihan diri, 64,7% baik terhadap peralatan, 94,1% baik terhadap penyajian tetapi sebesar 82,4% masih bertindak buruk terhadap sarana. Kesimpulan secara umum adalah baik, tindakan terhadap sarana masih termasuk buruk. Oleh karena itu pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan jajanan perlu ditingkatkan dengan cara memberikan penyuluhan, pelatihan serta pengawasan yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan.
kantin sekolah dasar sewilayah Puskesmas Muntilan I Kabupaten Magelang. Jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dimana mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini dalakukan pada bilan April dengan jumlah responden sebanyak 17 pedagang kantin.
Hasil penelitian menunjukkan 52,9% responden berjenis kelamin laki-laki, 52,9%, berumur 30-40 tahun, 64,7% menggunakan kios, 35% berstatus pemilik dan peminjam sarana berdagang, 53,9% bekerja selama 5-10 tahun, serta 35,3% berpendidikan SD. Pada pengetahuan, 82,4% baik mengenai kebersihan diri, 88,2% baik mengenai peralatan, 70,6% baik mengenai penyajian dan sebesar 70,6% baik mengenai sarana. Dalam sikap responden, 58,8% baik terhadap kebersihan diri, 82,4% baik terhadap peralatan, 88,2% baik terhadap penyajian dan sebesar 100% baik terhadap sarana. Untuk tindakan, 58,8% baik terhadap kebersihan diri, 64,7% baik terhadap peralatan, 94,1% baik terhadap penyajian tetapi sebesar 82,4% masih bertindak buruk terhadap sarana. Kesimpulan secara umum adalah baik, tindakan terhadap sarana masih termasuk buruk. Oleh karena itu pengetahuan dan kesadaran penjamah makanan jajanan perlu ditingkatkan dengan cara memberikan penyuluhan, pelatihan serta pengawasan yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi makanan jajanan.
Daftar bacaan : 55(1997 – 2018 )
Kata kunci : higiene sanitasi, pengetahuan, sikap, tindakan, penjamah kantin
Klasifikasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar