Kamis, 11 Februari 2016

RISIKO FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN KUSTA DI KABUPATEN BANYUMMAS

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto 
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan 
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2011  


Abstrak  
Septiani Lestari Email: Pepyta15@gmail.com 
RISIKO FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN KUSTA DI KABUPATEN BANYUMMAS TAHUN 2011 
xiv+ 87 halaman: gambar, tabel, lampiran  

Kusta adalah penyakit infeksi yang kronik, penyebabnya ialah Mycobacterium leprae. Saraf  sebagai afinitas utama lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Diyakini banyak faktor yang memungkinkan berpengaruh terhadap kejadian Kusta diantaranya faktor kondisi sanitasi rumah yang tidak memenuhi syarat, Kabupaten Banyumas termasuk Kabupaten yang terdapat penderita Kusta pada tahun 2011 sebanyak 23 orang yang belum dinyatakan sembuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko faktor lingkungan fisik rumah terhadap kejadian kusta di Kabupaten Banyumas pada tahun 2011.  Metode penelitian yang digunakan adalah analitik casse control yaitu menganalisis risiko antara yang sakit kusta dengan yang sehat. Pengolahan data dilakukan dengan editing, coding, tabulating dan entri data . Analisis dilakukan dengan SPSS. 16.0 menggunakan tabel 2x2, CI 95% dan p=0,05 serta dihitung besarnya kekuatan hubungan. 
Hasil penelitian menggunakan uji statistik X² (Chi-Square) progam SPSS 16.0 analisis bivariat ventilasi p 0,018 kurang dari 0,05 CI (1,2 – 14,7) , OR=4,2 , ada hubungan antara ventilasi dengan kejadian kusta, intensitas cahaya p 0,003 kurang dari 0,05 CI (1,7 - 23,4), OR=6,4 ada hubungan antara intensitas cahaya dengan kejadian kusta, kelembaban p 0,006 kurang dari 0,05 CI (1,5-  23,9), OR=6,1 ada hubungan antara kelembaban dengan kejadian kusta, suhu p 0,026 kurang dari 0,05 CI (1,1 - 16,8 ), OR=4,3 ada hubungan antara suhu dengan kejadian kusta, kepadatan hunian p 0,074 lebih dari 0,05 CI (0,8 - 9,9), OR=2,9 tidak ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian kusta.  
Kesimpulannya beberapa faktor lingkungan fisik rumah di Kabupaten Banyumas meliputi ventilasi, intensitas cahaya, kelembaban, suhu, kepadatan hunian merupakan faktor risiko terjadinya kusta dengan kategori ventilasi, intensitas cahaya, kelembaban, suhu ada hubungan yang kuat dengan kejadian kusta kepadatan hunian tidak ada hubungan yang kuat dengan kejadian kusta namun tetap beresiko. Saran berdasarkan hasil penelitian masyarakat hendaknya memperbaiki kondisi lingkungan fisik rumah yang belum memenuhi syarat kesehatan, agar sesuai dengan persyaratan rumah sehat. 

Daftar bacaan : 16 (1985-2009) 
Kata Kunci     : Kusta, Rumah 
Klasifikasi      : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar